BSI Gandeng Perguruan Tinggi Kembangkan Ekonomi Syariah

Perlu dukungan seluruh pemangku kepentingan agar ekosistem ekonomi syariah bisa besar

BSI
PT Bank Syariah Indonesia Tbk siap melakukan kolaborasi dan sinergi dengan lembaga riset dan perguruan tinggi untuk pengembangan ekonomi syariah.
Rep: Lida Puspaningtyas Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Syariah Indonesia Tbk siap melakukan kolaborasi dan sinergi dengan lembaga riset dan perguruan tinggi untuk pengembangan ekonomi syariah. Direktur Utama Bank Syariah Indonesia Hery Gunardi menyampaikan perlunya dukungan dari seluruh pemangku kepentingan agar ekosistem ekonomi dan perbankan syariah bisa besar dan kuat.

BSI, lanjut Hery, aktif melakukan kerja sama dengan perguruan tinggi terkait implementasi kurikulum keuangan syariah, penelitian, dan pengembangan produk serta layanan bank syariah. Selain itu BSI juga bekerja sama dengan asosiasi seperti MES dan Asbisindo melalui forum diskusi dan seminar untuk pengembangan bank syariah.

"Kini salah satunya dengan lembaga yang mengembangkan kreativitas, literasi finansial dan ekonomi digital syariah seperti Shafiec," kata Hery, dalam keterangan pers, Ahad (14/3).

Ia ikut hadir dalam acara Seremonial Peresmian Center of Sharia Finance and Digital Economy (Shafiec) & Forum Nasional Keuangan Syariah, pada Jumat (12/3) lalu. Turut hadir juga Wakil Presiden Republik Indonesia KH. Ma'ruf Amin, Menteri Sekretaris Negara Pratikno yang juga dipercaya sebagai Chairman Board of Trustee, Shafiec Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (UNU), Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo, PLT Ketua PWNU Daerah Istimewa Yogyakarta Fahmi Akbar Idris, dan Rektor UNU Yogyakarta Purwo Santoso.

Kerja sama dengan lembaga riset dan pengetahuan dilakukan untuk mencapai visi BSI menjadi top 10 bank syariah global berdasarkan kapitalisasi pasar dalam jangka waktu lima tahun kedepan. BSI juga berkomitmen melayani lebih dari 20 juta nasabah dan menjadi top 5 bank berdasarkan aset dan nilai buku menjadi Rp 50 triliun di tahun 2025.

Wakil Presiden Indonesia, Ma'ruf Amin dalam sambutannya mengatakan dengan seremonial peresmian Shafiec & Forum Nasional Keuangan Syariah ini diharapkan bisa memainkan peran penting dalam pengembangan ekonomi syariah dan digital. Peresmian Shafiec ini menjadi ikhtiar yang diharapkan bisa meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah serta pengembangan ekosistem digital.

"Untuk menjadi pusat ekonomi syariah di dunia, Indonesia harus meningkatkan pengembangan produk halal, ekonomi syariah, dana sosial syariah dan pengembangan perbankan syariah," katanya.

Baca Juga

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengapresiasi UNU Yogyakarta dan peresmian UNU Center for Sharia Finance and Digital Economy (Shafiec). Keberadaan Shafiec dianggap sejalan dengan tren peningkatan literasi dan ekonomi syariah di Indonesia.

Ia berharap adanya Shafiec bisa berkontribusi dalam pengembangan SDM dan kebijakan di bidang ekonomi yang memahami dinamika global dan perubahan teknologi. Dengan tetap mengacu pada nilai islami diantaranya adalah keadilan, kejujuran, integritas, profesionalisme, tata kelola keislaman yang akuntabel dan dapat dipercaya.

Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo juga mengucapkan selamat untuk UNU Center for Sharia Finance and Digital Economy (Shafiec). Ia berharap lahirnya Shafiec dapat mengisi dan memperkuat fondasi pengembangan ekonomi syariah, sehingga bisa mewujudkan keinginan Indonesia sebagai episentrum keuangan syariah.

Indonesia sebagai negara Muslim terbesar sudah seharusnya memiliki layanan keuangan syariah yang kuat dan mumpuni. Jumlah penduduk muslim yang besar bisa menjadi pilar dan energi pengembangan ekonomi syariah nasional.

Berdasarkan The State of The Global Islamic Economy Report (SGIE Report) 2020/2021, Indonesia berada di posisi keempat, naik kelas dari peringkat kelima tahun 2019 dan dari peringkat 10 tahun sebelumnya. Peningkatan ini didorong oleh lima indikator diantaranya, keuangan syariah, makanan halal, wisata ramah muslim, modest fashion, media dan rekreasi, serta kosmetik juga farmasi.

 
Berita Terpopuler