75 Persen Tenaga Pendidik di Kota Bogor Sudah Divaksinasi

9.800 orang tenaga pendidik dan guru di Kota Bogor akan menerima vaksin Covid-19.

ANTARA/Arif Firmansyah
Sejumlah guru dan tenaga pendidik mengantre saat vaksinasi massal COVID-19 tahap kedua di IPB Internasional Convention Center (IICC), Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (10/3/2021).
Rep: Shabrina Zakaria Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Pembelajaran tatap muka (PTM) untuk sekolah di Kota Bogor akan dimulai jika vaksinasi terhadap tenaga pendidik dan guru selesai dilaksanakan. Setelah dilaksanakan sejak Senin (8/3) hingga Jumat (12/3), 75 persen dari total seluruh tenaga pendidik dan guru di Kota Bogor sudah menerima vaksin.

Baca Juga

Berdasarkan catatan yang dimiliki Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Sri Nowo Retno memaparkan, total tenaga pendidik dan guru di Kota Bogor yang akan menerima vaksin berjumlah sekitar 9.800 orang.

“Tenaga pendidik sudah 75 persen (divaksin). Total semuanya ada 9.800-an yang ada di data saya,” kata Retno ketika ditemui Republika di Puri Begawan, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, Jumat.

Hingga hari ini, vaksinasi untuk tenaga pendidik masih berlanjut di IPB International Convention Center (IICC) Botani Square, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor. Retno mengatakan, jumlah tenaga pendidik dan guru yang divaksin hari ini sebanyak 1.700 orang.

Dia melanjutkan, vaksinasi untuk 9.800 orang tenaga pendidik dan guru di Kota Bogor ditargetkan selesai pada pekan depan. “Diselesaikan semuanya. Insyaallah minggu ini kita selesaikan sampai minggu depan,” ujarnya.

Retno menjelaskan, vaksinasi untuk guru SMA di Kota Bogor sudah selesai dilaksanakan. Sedangkan vaksinasi untuk guru SD dan SMP masih berlangsung di IICC Botani Square.

“Tambah lagi minggu depan satu titik lagi di Kinderfield, Lawang Gintung untuk guru RK. Guru-guru TK saya kelompokkan di sana,” ucapnya.

 

Di lokasi yang sama, Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto mengatakan, setelah vaksinasi untuk tenaga pendidik dan guru selesai dilaksanakan, tidak serta merta sekolah bisa langsung menjalankan pembelajaran tatap muka di sekolah. Juga di sektor non-formal seperti tempat kursus.

Sebab, menurut Bima Arya, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor akan menyesuaikan kebijakan dan arahan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terkait pembelajaran tatap muka.

“Kita menyesuaikan nanti dengan Kementerian. Yang penting (vaksinasi) selesai dulu, setelah itu kita lihar bagaimana arahan dari Kementerian,” ujarnya.

Tak hanya itu, Pemkot Bogor juga akan meilihat beberapa faktor kesiapan teknis. Diantaranya protokol kesehatan di sekolah-sekolah, sekaligus persetujuan dari komite sekolah.

“Kita akan lihat dulu beberapa faktor kesiapan teknis, protokol kesehatan di sekolah-sekolah, persetujuan komite sekolah, dan yang paling utama adalaj kebijakan dari Kemendikbud seperti apa. Kita tunggu dulu itu,” jelas Bima Arya.

Sejauh ini, Pemkot Bogor belum menerima laporan adanya sekolah formal maupun non-formal yang sudah melaksanakan pembelajaran tatap muka, sebelum adanya arahan dari pemeeintah pusat. Namun, Bima Arya mengimbau kepada sekolah-sekolah dan tempat kursus untuk tidak dahulu melaksanakan pembelajaran tatap muka.

 
Berita Terpopuler