Apakah Semua Orang akan Rasakan Sakitnya Sakaratul Maut? 

Sakaratul maut merupakan momen yang akan dihadapi tiap manusia

ANTARA/NOVRIAN ARBI
Sakaratul maut merupakan momen yang akan dihadapi tiap manusia. Ilustrasi sakaratul maut
Rep: Meiliza Laveda Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Beberapa orang mengatakan proses pencabutan ruh menjelang kematian sangat sakit. Benarkah demikian?

Pendakwah Ustadz Halim Ambiya mengatakan Nabi telah menguras rasa sakit itu dengan menahannya kepada umatnya. Artinya, semua yang dirasakan sakaratul maut itu sudah dikurangi dari derita yang Nabi rasakan. Namun, dalam kenyataannya, ada yang tidak merasakan sakit ketika sakaratul maut tiba.

“Itu artinya takdir, Tuhan yang menentukan. Akan tetapi, ada hadits dan ayat yang menyebut kita diharapkan berdoa agar dimudahkan sakaratul maut berarti amal saleh dan doa bisa mengubah takdir. Kendati tidak semua doa terkabul, tergantung ikhtiar,” kata Ustadz Halim dalam kajian bertajuk Memaafkan Orang Lain Sebelum Tidur Dijamin Masuk Surga di kanal Youtube Cahaya untuk Indonesia. Adapun doa untuk menghadapi sakaratul maut, yakni:

اَللهُمَّ اِنَّا نَسْئَلُكَ سَلاَمَةً فِى الدِّيْنِ وَعَافِيَةً فِى الْجَسَدِ وَزِيَادَةً فِى الْعِلْمِ وَبَرَكَةً فِى الرِّزْقِ وَتَوْبَةً قَبْلَ الْمَوْتِ وَرَحْمَةً عِنْدَ الْمَوْتِ وَمَغْفِرَةً بَعْدَ الْمَوْتِ. اَللهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا فِىْ سَكَرَاتِ الْمَوْتِ وَالنَّجَاةَ مِنَ النَّارِ وَالْعَفْوَ عِنْدَ الْحِسَابِ

“Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepadaMu keselamatan di dalam beragama, dan kesehatan pada jasad (tubuh dan jiwa), dan limpahan ilmu, keberkahan dalam rizki, taubat sebelum kematian menyapa (datang), rahmat saat kematian tiba, dan ampunan setelah kematian itu terjadi. Ya Allah, mudahkanlah atas kami di dalam menempuh sakaratul maut, berikanlah keselamatan dari siksa neraka, dan ampunan di hari hisab.” Allah berfirman dalam surat al-Nahl ayat 30-32:

وَقِيْلَ لِلَّذِيْنَ اتَّقَوْا مَاذَآ اَنْزَلَ رَبُّكُمْ ۗقَالُوْا خَيْرًا ۚلِلَّذِيْنَ اَحْسَنُوْا فِيْ هٰذِهِ الدُّنْيَا حَسَنَةٌ ۗوَلَدَارُ الْاٰخِرَةِ خَيْرٌ ۗوَلَنِعْمَ دَارُ الْمُتَّقِيْنَۙ جَنّٰتُ عَدْنٍ يَّدْخُلُوْنَهَا تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ لَهُمْ فِيْهَا مَا يَشَاۤءُوْنَ ۗ كَذٰلِكَ يَجْزِى اللّٰهُ الْمُتَّقِيْنَۙ الَّذِيْنَ تَتَوَفّٰىهُمُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ طَيِّبِيْنَ ۙيَقُوْلُوْنَ سَلٰمٌ عَلَيْكُمُ ادْخُلُوا الْجَنَّةَ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ 

 

Dan kemudian dikatakan kepada orang yang bertakwa, “Apakah yang telah diturunkan oleh Tuhanmu?” Mereka menjawab, “Kebaikan.” Bagi orang yang berbuat baik di dunia ini mendapat (balasan) yang baik. Dan sesungguhnya negeri akhirat pasti lebih baik. Dan itulah sebaik-baik tempat bagi orang yang bertakwa, (yaitu) surga-surga ‘Adn yang mereka masuki, mengalir di bawahnya sungai-sungai, di dalam (surga) itu mereka mendapat segala apa yang diinginkan. Demikianlah Allah memberi balasan kepada orang yang bertakwa, yaitu) orang yang ketika diwafatkan oleh para malaikat dalam keadaan baik, mereka (para malaikat) mengatakan (kepada mereka), “Salamun ‘alaikum, masuklah ke dalam surga karena apa yang telah kamu kerjakan.” Sementara itu, Allah berfirman dalam surat Al-An’am ayat 93:

وَمَنْ اَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرٰى عَلَى اللّٰهِ كَذِبًا اَوْ قَالَ اُوْحِيَ اِلَيَّ وَلَمْ يُوْحَ اِلَيْهِ شَيْءٌ وَّمَنْ قَالَ سَاُنْزِلُ مِثْلَ مَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ ۗوَلَوْ تَرٰٓى اِذِ الظّٰلِمُوْنَ فِيْ غَمَرٰتِ الْمَوْتِ وَالْمَلٰۤىِٕكَةُ بَاسِطُوْٓا اَيْدِيْهِمْۚ اَخْرِجُوْٓا اَنْفُسَكُمْۗ اَلْيَوْمَ تُجْزَوْنَ عَذَابَ الْهُوْنِ بِمَا كُنْتُمْ تَقُوْلُوْنَ عَلَى اللّٰهِ غَيْرَ الْحَقِّ وَكُنْتُمْ عَنْ اٰيٰتِهٖ تَسْتَكْبِرُوْنَ

“Siapakah yang lebih zalim daripada orang-orang yang mengada-adakan dusta terhadap Allah atau yang berkata, “Telah diwahyukan kepadaku,” padahal tidak diwahyukan sesuatu pun kepadanya, dan orang yang berkata, “Aku akan menurunkan seperti apa yang diturunkan Allah.” (Alangkah ngerinya) sekiranya engkau melihat pada waktu orang-orang zalim (berada) dalam kesakitan sakratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata), “Keluarkanlah nyawamu.” Pada hari ini kamu akan dibalas dengan azab yang sangat menghinakan, karena kamu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya.

“Yang jelas, intinya, kita harus saling berlomba dalam kebajikan, amal saleh, dan selalu memperbaiki diri serta selalu mempersiapkan diri untuk kematian termasuk apa pun jenis kematiannya nanti,” ujar dia.    

 

Sumber: youtube

 
Berita Terpopuler