Herry IP Ungkap Strategi Kembangkan Permainan Atlet Muda

Karakter permainan atlet muda biasanya belum solid

Dok. PBSI
Ganda Putra rangking satu dunia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon berhasil menyumbang angka kemenangan bagi tim Harimau di ajang Simulasi Thomas Cup 2020.
Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih ganda putra timnas bulu tangkis Herry Iman Pierngadi beberkan cara untuk mengembangkan permainan atlet pelapis muda. Yakni, dengan melibatkan atlet senior untuk menggembleng selama fase latihan.

Baca Juga

Menurut pelatih berusia 58 tahun ini, teknik dan mental atlet muda akan lebih cepat terbentuk jika turut disisipi latihan bersama ganda putra senior yang sudah punya banyak pengalaman.

"Senior sekarang juga harus ikut menggembleng yang pelapis muda. Mereka bisa tahu rasanya bertanding dengan pebulu tangkis kelas atas karena gaya main senior kan berbeda, selain itu biar junior ini ada rasa diperhatikan dari yang senior," tutur Herry melalui diskusi virtual di Jakarta, Rabu (3/3).

Pola latihan seperti tersebut berbeda dari sebelumnya, katanya melanjutkan, karena cara ini dinilai lebih efektif membentuk karakter permainan atlet junior dibandingkan jika hanya mengandalkan arahan dari tim pelatih.

Terlebih karakter permainan atlet muda biasanya belum solid dan masih mencari gaya permainan yang pas, sehingga akan lebih pas jika dihadapkan langsung dengan gaya permainan pebulu tangkis senior.

 

"Pemain muda masih banyak PR-nya, masih banyak yang perlu diperbaiki. Beda dengan yang senior, mereka sudah matang dan mainnya solid," pungkas Herry.

Selain mengajari teknik, atlet muda juga akan dilatih berkomunikasi atau berkoordinasi di lapangan, baik antar atlet maupun dengan pelatih.Komunikasi yang tidak baik kerap menimbulkan kesalahan persepsi di lapangan, yang berdampak pada pengaturan strategi permainan.

Hampir 30 tahun mengasuh atlet Pelatnas PBSI Cipayung, Herry kerap menemukan kendala dalam komunikasi dengan atletnya di lapangan."Dukanya sebagai pelatih kadang kalau komunikasi tidak nyambung, itu masalah. Pelatih maunya seperti ini tapi atlet malah bertindak lain, seperti ini kita yang rugi," ungkapnya.

Oleh sebab itu ia berharap aspek komunikasi yang baik bisa dikuasai atlet pelapis muda sehingga tidak ada lagi kesalahan persepsi saat menjalani laga turnamen.

 
Berita Terpopuler