Marak Penyerangan, Muslimah Kanada Daftar Kelas Bela Diri

Setidaknya enam wanita Muslim menjadi target dalam rentang waktu 10 pekan.

About Islam
Marak Penyerangan, Muslimah Kanada Daftar Kelas Bela Diri. Ilustrasi
Rep: Ratna Ajeng Tejomukti  Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, EDMONTON -- Serentetan serangan baru-baru ini terjadi terhadap wanita Muslim di Edmonton, Kanada. Mereka bahkan berani melakukan penyerangan di sejak Desember.

Baca Juga

Salah satu kasus, seorang ibu dan putrinya diserang di tempat parkir Southgate Center pada 8 Desember lalu. Sepekan kemudian, seorang wanita diserang saat menunggu kereta di dekat stasiun LRT Southgate. Setidaknya enam wanita Muslim menjadi target dalam rentang waktu 10 pekan. 

Seorang pelatih bela diri Muslimah, Aisha Barise, mengatakan seni bela diri dapat menjadi pilihan sebagai alat pertahanan diri ketika terjadi penyerangan. Sebagai seorang wanita Muslim yang memakai jilbab, banyak yang menentang pilihan profesinya.

Namun, hal tersebur dijadikanya motivasi untuk terus berlatih taekwondo dan karate. "Tidak ada yang bisa memberi tahu saya apa yang harus saya lakukan. Saya sangat kompetitif dan itu memotivasi saya sehingga saya merasa tertantang untuk terus berlatih," ujar dia dilansir di CBC.

Apalagi ketika dia mendengar banyak wanita Muslim mengalami penyerangan. Dia semakin bersemangat berbagi keahliannya di kelas bela diri. Kelas khusus ini kemudian dibuka oleh komunitas Muslim di Edmonton. 

 

"Tidak banyak orang yang berpenampilan seperti saya yang berlatih seni bela diri, yang berkompetisi dalam seni bela diri. Jadi itulah mengapa saya mengambil kesempatan ini," ujar dia.

Mereka membuka empat kelas bela diri dalam sepekan. Latihan ini dimulai sejak 21 Februari, dengan setiap kelas terdiri dari 24 orang. 

Direktur Komunikasi di Masjid Al-Rashid Noor Al-Henedy mengatakan kelas ini diselenggarakan secara resmi dan mendapat izin setelah penyelenggara mendapat izin dari pejabat kesehatan provinsi. Peminat pun sangat banyak, terbukti dengan pendaftaran telah tutup hanya beberapa jam setelah dibuka.

Bahkan saat ini banyak orang yang berada dalam daftar tunggu hingga enam kelas. "Ketika kita melihat gambaran yang lebih besar, ada bagian pendidikan besar yang perlu dilakukan. Kota kita harus bersatu, provinsi kita, negara kita, untuk melawan islamofobia, antisemitisme, kebencian dan rasialisme," kata Al-Henedy.

 

https://www.cbc.ca/news/canada/edmonton/self-defence-muslim-women-attacks-1.5931572

 
Berita Terpopuler