Serangan Rasial pada Muslimah Kulit Hitam Marak di Edmonton

Pelaku kebencian terhadap Muslimah tidak segan melakukan kekerasan.

Foto : MgRol_93
Serangan Rasial pada Muslimah Kulit Hitam Marak di Edmonton
Rep: Alkhaledi Kurnialam Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, EDMONTON -- Penyerangan kepada Muslimah kulit hitam terjadi kembali di sebuah stasiun di Edmonton, Kanada pada 17 Februari lalu. Kejadian ini adalah kelima kalinya polisi Edmonton dipanggil untuk menyelidiki serangan serupa terhadap perempuan kulit hitam yang mengenakan jilbab dalam tiga bulan.

Baca Juga

Dalam sebuah pernyataan, Dewan Nasional Muslim Kanada (NCCM) mengatakan sangat prihatin tentang serangan yang terjadi di Edmonton di Stasiun Transit Century Park pada 17 Februari lalu. Kelompok itu mengatakan korban sedang menunggu di stasiun ketika seorang pria mendekatinya, mengayunkan lengannya, memberi isyarat dengan tinjunya, menyumpahinya, mengancam akan menyerang dan membunuhnya. 

Dilansir dari Global News, Rabu (24/2), menurut NCCM, wanita itu berkata dia merasa tidak berdaya dan ketakutan. Dia juga melaporkan keamanan di sekitar tapi tidak ada yang turun tangan untuk membantu. 

Setelah kejadian, dia dibantu oleh seorang sopir bus ETS dan petugas perdamaian. Korban juga mengatakan sudah menghubungi kantor polisi tapi tidak diberi dukungan yang dia butuhkan. Dia akhirnya menghubungi dewan kota Edmonton.

Melalui pernyataan NCCM, wanita itu mengatakan rasialisme dan Islamofobia tidak bisa dikesampingkan. NCCM juga menyerukan tindakan cepat dan kecaman yang jelas dari EPS dan wali kota. 

Pada awal Desember lalu, dua wanita Somalia yang mengenakan jilbab juga diserang di luar pusat perbelanjaan Edmonton selatan yang menurut polisi sebagai insiden bermotif kebencian. Pelaku meninju jendela mobil mereka, lalu kedua wanita itu didorong ke tanah dan seorang diserang. 

 

Pada Desember juga, seorang wanita kulit hitam berusia 23 tahun yang mengenakan jilbab memasuki pintu tenggara stasiun LRT Southgate ketika dia didekati oleh seorang wanita yang tidak dikenalnya. Tanpa diprovokasi, polisi mengatakan tersangka diduga mencoba memukul kepala wanita itu dengan tas belanja sambil meneriakkan kata-kata kotor bermotif rasial padanya.

Seorang wanita berjilbab yang sedang menunggu di dalam pusat transit Universitas Alberta juga pernah didekati oleh pria yang tidak dikenalnya. Polisi mengatakan pria itu membuat komentar rasial dan menjadi lebih agresif terhadap korban yang berusia 19 tahun itu.

"Dia berpose seolah-olah dia akan menyerangnya," kata polisi. 

Kemudian, ada juga kasus yang menimpa seorang wanita yang mengenakan burka saat berjalan di trotoar di area 100 Street dan 82 Avenue ketika dia didekati oleh seorang pria tak dikenal yang menghentikannya. Pelaku berteriak dan mengumpat kepada korban lalu mendorongnya ke tanah.

“Jelas masih banyak yang harus dilakukan. Kita perlu melihat EPS mengambil tindakan konkret untuk mengatasi tren insiden bermotif kebencian, rasialisme dan islamofobia baru-baru ini, terutama terhadap wanita Muslim kulit hitam, melalui rencana tindakan yang jelas. Ini mungkin memerlukan tinjauan terhadap kebijakan dan prosedur internal yang berhubungan dengan pelaporan insiden semacam itu dan asupan oleh petugas polisi,” kata Direktur Hukum NCCM Sameha Omer.

 
Berita Terpopuler