Riwayat Hidup dan Kisah Cinta Putri-Putri Nabi Muhammad SAW

Rasulullah SAW mempunyai putri dari pernikahannya dengan Khadijah

Rep: Dea Alvi Soraya Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Rasulullah, Muhammad SAW memiliki empat anak perempuan. Keseluruhan putri tersebut berasal dari Khadijah RA. 

Baca Juga

Keempat putri Rasulullah SAW yaitu Fatimah binti Muhammad, Zainab binti Muhammad, Ruqayyah binti Muhammad, dan Ummu Kultsum binti Muhammad. Berikut ini penjelasan singkat tentang keempat putri Rasulullah SAW: 

Zainab

Zainab adalah anak dari Rasulullah dan Khadijah. Zainab adalah anak sulung dari Nabi Muhammad dan Khadijah. Zainab lahir di Makkah 600 M, 23 tahun sebelum hijrah. Zainab menikah dengan Abul Ash bin Rabi, sepupu dari Khadijah.

Pernikahan tersebut terjadi sebelum Rasulullah mendapatkan wahyu pertamanya. Namun ketika Allah SWT telah menyampaikan wahyu-Nya melalui Jibril, Muhammad SAW mengajak keluarganya untuk memeluk Islam, termasuk Zainab dan suaminya. Namun Abul Ash menolak.

Saat hijrah ke Madinah, Abul Ash yang masih termasuk dalam pasukan Quraish berangkat menuju Badar untuk memerangi Rasulullah dan umat Islam.  Perang yang dimenangkan kaum Muslimin itu membuat Abul Ash dan pasukannya menjadi tawanan, dan banyak lainnya yang tewas di medan perang.

Namun Zainab adalah orang terdepan yang berjuang membebaskan sang suami. Suatu hari Zainab menemui Rasulullah dan memintanya membebaskan Abul Ash, sebagai gantinya dia merelakan kalung, hadiah pernikahan dari Khadijah, agar suaminya dapat dibebaskan. Meski begitu Abul Ash masih belum memiliki keinginan untuk menerima agama sang ayah mertua, dan justru masih berupaya menghancurkan Islam.

Meski begitu, Zainab terus membantu dan memberikan perlindungan bagi sang suami, meski hanya didasari kebaktian, kesetiaannya sebagai wanita Muslim dan sebagai pertolongan bagi sesama manusia, karena Rasulullah telah mengharamkan hubungan mereka selama Abul Ash masih musyrik.

Setelah suaminya Zainab memeluk agama Islam maka Zainab menikah untuk kedua kalinya dengan Abul Ash secara Islam. Dari pernikahannya, Zainab dikaruniai dua anak bernama Ali dan Umamah. Namun Ali meninggal ketika masih bayi, sedangkan Umamah merupakan salah satu istri Ali bin Abi Thalib, sepupu Rasulullah SAW. 

Zainab binti Muhammad meninggal tahun 8 H/ 629 M di Madinah pada usia 29 tahun dalam keadaan sakit dan dikuburkan di pemakaman Jannatul Baqi, kota Madinah, Arab Saudi.

Ruqayyah..

 

 

Ruqayyah 

Ruqayyah binti Muhammad, merupakan anak kedua Rasulullah dan Khadijah, yang juga menikah sebelum masa kenabian. Dia menikah dengan Utbah bin Abu Lahab. Pada awalnya Khadijah tidak begitu merestui pernikahan tersebut, karena perilaku ibu Uthbah, Ummu Jamil binti Harb yang buruk. 

Selain itu, Abu Lahab adalah orang yang paling memusuhi Rasulullah dan Islam. Khadijah sangat mengkhawatirkan nasib sang putri atas sikap bapak dan ibu mertuanya yang sangat membenci Rasulullah, bahkan kerap kali berusaha mencelakakan Rasulullah dan memfitnahnya. 

Kisah yang serupa juga dialami Ummu Kultsum, adik Ruqayyah, yang menikah dengan saudara dari Utbah bin Lahab, suami Ruqayyah. Ummu Kultsum dan Utaibah bin Abu Lahab menikah sebelum Rasulullah mendapatkan wahyu. Ketika Rasulullah mendapatkan wahyu dan dinyatakan sebagai Rasul, Ummu Kultaum dan seluruh keluarganya menyatakan keislaman, kecuali para menantu, termasuk Utbah dan Utaibah bin Abu Lahab. 

Kedua orang tua Utbah dan Utaibah meminta kedua putranya agar menceraikan putri-putri Rasulullah. “Haram jika kalian berdua tidak menceraikan kedua putri Muhammad!” Ummu Jamil mengancam.

Kembalilah dua putri yang mulia ini ke naungan ayah bundanya, sebelum sempat dicampuri suaminya. Bahkan dengan itulah Allah menyelamatkan mereka berdua dari musuh-musuh-Nya. Ruqayyah dan Ummu Kultsum pun masuk Islam bersama ibunda dan saudari-saudarinya. Allah SWT memberikan ganti yang jauh lebih baik. Ruqayyah disunting seorang sahabat mulia, Utsman bin Affan. 

Namun umur Ruqayyah tidaklah panjang. Dia meninggal ketika Rasulullah SAW bersiap berperang di Badar. Ruqayyah yang saat itu sakit, menghembuskan nafas terakhirnya ketika Rasulullah SAW masih berada di medan Badar pada bulan Ramadaan. Kabar wafatnya ini dikabarkan  Zaid bin Haritsah ke Badar. Ruqayyah dimakamkan ketika Rasulullah dan pasukannya berhasil memenangkan perang dan baru saja memasuki Madinah. 

Ummu Kultsum

Ketika Ruqayyah meninggal dunia, maka Utsman menikahi Ummu Kultsum yang belum terjamah  Utaibah, pada bulan Rabi’ul-Awwal tahun ke-3 Hijriyah. Dan keduanya baru berkumpul pada bulan Jumadits-Tsani. Mereka hidup bersama sampai Ummu Kultsum meninggal dunia tanpa mendapatkan seorang anak pun. Ummu Kultsum meninggal dunia pada bulan Sya’ban tahun ke-9 Hijriyah.

Fatimah... 

 

Fatimah

Putri terakhir Rasulullah, Fatimah Az-Zahra sangat terkenal di dunia Islam, karena hidup paling dekat dan paling lama bersama Nabi Muhammad SAW. Dari dialah keturunan Nabi Muhammad berkembang yang tersebar di hampir semua negeri Islam.

Fatimah dilahirkan di Makkah pada 20 Jumadil Akhir, 18 tahun sebelum Nabi Muhammad hijrah atau di tahun kelima dari kerasulannya. Dia adalah putri bungsu Nabi Muhammad SAW setelah Zainab, Ruqayah dan Ummu Kaltsum. 

Fatimah bahkan kerap menyertai Rasulullah saat peperangan dan paling sigap saat Rasulullah terluka. Dia juga disebut memiliki karakter yang sangat mirip dengan Nabi Muhammad. “Sungguh Fatimah bagian dariku, siapa yang membuatnya marah berarti membuat aku marah. Fatimah bagian dariku, aku merasa terganggu bila ia diganggu dan aku merasa sakit jika ia disakiti,” sabda Rasulullah dalam sebuah riwayat. 

Dia pernah hendak dilamar Abu Bakar dan Umar, keduanya sahabat Nabi Muhammad SAW, namun ditolak secara halus oleh Rasulullah SAW. Sementara itu, Ali bin Abi Thalib, yang juga menaruh hati pada Fatimah, tidak berani melamar karena kemiskinannya. 

Namun Nabi Muhammad SAW mendorongnya dengan memberi bantuan sekadarnya untuk persiapan rumah tangga mereka. Maskawinnya sebesar 500 dirham (10 gram emas), sebagian diperolehnya dengan menjual baju besinya. 

Nabi Muhammad SAW memilih Ali sebagai suami Fatimah karena ia adalah anggota keluarga yang sangat arif dan terpelajar, di samping merupakan orang pertama yang memeluk Islam. Dari perkawinan Fatimah dan Ali, lahirlah Hasan dan Husein. 

Tak lama kemudian lahir berturut-turut: Muhsin serta tiga orang putri, Zaenab, Ummu Kaltsum, dan Ruqoyyah. Kehidupan rumah tangga Fatimah sangatlah sederhana, bahkan sering juga kekurangan. Beberapa kali ia harus menggadaikan barang-barang keperluan rumah tangga mereka untuk membeli makanan, sampai-sampai kerudung Fatimah pernah digadaikan kepada seorang Yahudi Madinah untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga mereka.   

Fatimah meninggal tak sampai selang setahun dari ayahnya. Diriwayatkan dari Aisyah RA, ''Fatimah wafat setelah enam bulan ayahnya, Rasulullah SAW, tepatnya pada hari Selasa bulan Ramadhan tahun 11 Hijriyah. Fatimah RA wafat dalam usia 28 tahun.     

 
Berita Terpopuler