Hindari Tes Antigen Pesawat, Bus Padang-Jakarta Ramai Lagi

Penumpang menganggap prosedur tes usap antigen untuk naik pesawat rumit.

ANTARA /Iggoy el Fitra
Hindari Tes Antigen Pesawat, Bus Padang-Jakarta Ramai Lagi. Petugas melakukan sterilisasi bagian dalam bus tujuan Jakarta dengan pengasapan (fogging) disinfektan, di pool PT NPM Padang, Sumatera Barat, Sabtu (4/7/2020). Sejak kembali beroperasi, PT NPM Perwakilan Padang melakukan pengasapan disinfektan sebelum memberangkatkan bus sebagai upaya mencegah penyebaran COVID-19. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/hp.
Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Kebijakan tes usap antigen bagi calon penumpang pesawat udara membuat warga yang hendak bepergian ke Jakarta lebih memilih menggunakan bus. Mereka menganggap prosedur tes usap antigen untuk naik pesawat rumit.

Baca Juga

Hal itu menyebabkan bus jurusan Padang-Jakarta ramai penumpang. "Sebelumnya dalam sehari armada yang diberangkatkan ke Jakarta cuma tiga bus, sekarang bisa sampai delapan bus," kata salah seorang sopir Bus NPM jurusan Padang-Jakarta, Selasa (23/2).

Menurutnya, dengan adanya kebijakan tes antigen, banyak penumpang pesawat Padang-Jakarta beralih menggunakan transportasi bus. "Sejak adanya kebijakan tes usap, pengguna bus jadi meningkat dan lebih banyak dari biasanya," kata dia.

Selain itu, saat ini jarak tempuh Padang-Jakarta juga menjadi lebih cepat sejak dibukanya tol dari Palembang hingga Lampung. Jika sebelum ada tol Padang-Jakarta ditempuh dalam waktu hingga 48 jam sekarang bisa sampai hanya dalam waktu 26 hingga 30 jam.

 

"Artinya kalau bus berangkat pukul 10.30 WIB, maka keesokan harinya sekitar pukul 19.00 WIB sudah tiba," kata dia.

Untuk tarif tiket Padang ke Jakarta, NPM memberlakukan taris bus eksekutif Rp 425 ribu dan bus super eksekutif Rp 500 ribu. Salah seorang penumpang bus Padang-Jakarta Musrizaldi mengatakan ia memilih menggunakan bus karena bepergian dengan pesawat prosedurnya lebih panjang dan rumit.

"Kalau bus selain biayanya ekonomis, juga lebih cepat sampainya karena menggunakan jalan tol Palembang-Lampung," kata dia.

Sedangkan jika ia naik pesawat selain harus mengikuti tes usap antigen yang hanya berlaku dua hari, juga mengeluarkan biaya tambahan untuk tes tersebut. "Kalau di Jakarta empat hari artinya harus keluar biaya lagi untuk tes usap, dan kalau hasilnya positif lebih gawat lagi karena tidak bisa naik pesawat," katanya.

 
Berita Terpopuler