Somalia Tuduh Uni Emirat Arab Dalangi Kerusuhan

Somalia menilai Uni Emirat Arab meremehkan pemerintah.

Reuters/Feisal Omar
Somalia Tuduh Uni Emirat Arab Dalangi Kerusuhan. Pasukan bersenjata Somalia berpatroli di jalanan mencegah protes di Mogadishu, Jumat (19/2).
Red: Ani Nursalikah

IHRAM.CO.ID, MOGADISHU -- Somalia menuduh Uni Emirat Arab (UEA) telah melanggar hukum internasional dengan meremehkan pemerintah Somalia bersifat sementara dan berusaha mendalangi kekerasan di negara Afrika itu, Ahad (21/2).

Baca Juga

Menteri Informasi Somalia Osman Dubbe mengatakan pernyataan UEA pada Sabtu tentang bentrokan baru-baru ini di negara itu dinilai melanggar persekutuan bilateral.

"Pernyataan UEA tidak sejalan dengan diplomasi internasional, hubungan persaudaraan kedua negara, dan budaya Arab," kata Dubbe katanya dalam konferensi pers di ibu kota Mogadishu.

"Uni Emirat Arab ingin Somalia menjadi seperti Yaman dan Libya dan ingin menciptakan pengungsian, kekerasan, dan keterbelakangan di Somalia, dan itu adalah sesuatu yang diwaspadai oleh rakyat Somalia," tambah Dubbe.

 

Mengomentari bentrokan baru-baru ini antara pasukan pemerintah Somalia dan kelompok oposisi, UEA menuduh Somalia menggunakan kekerasan berlebihan terhadap warga sipil dan menyebut pemerintahnya sebagai pemerintah sementara.

Secara terpisah, Somalia menuduh kandidat presiden oposisi yang dipimpin oleh mantan Presiden Sharif Sheikh Ahmed mengejar ilegalitas dengan menyamar sebagai protes damai. "Kandidat presiden memilih mengakali proses dan mengejar jalur ilegal dan pemberontakan bersenjata yang disamarkan sebagai demonstrasi damai yang dijamin di bawah konstitusi kami," kata pernyataan Kementerian Luar Negeri Somalia.

 

Dalam pernyataan itu, Somalia juga memperingatkan aktor asing yang tidak disebutkan namanya agar tidak membuat pernyataan menyesatkan dan pada saat bersamaan mendukung pemberontakan.

Link artikel asli

 
Berita Terpopuler