Delapan Masjid Bersejarah Iran Dijadikan Warisan Nasional
Masjid-masjid tersebut berasal dari era sejarah yang berbeda.
IHRAM.CO.ID, TEHRAN -- Sebanyak delapan masjid bersejarah di berbagai desa di lanskap budaya Uraman di Iran barat baru-baru ini ditambahkan ke daftar Warisan Nasional. Menurut Direktur Lanskap Budaya Pouya Talebnia, dengan masuk dalam daftar Warisan Nasional sehingga pemeliharaan dan pelestarian masjid terjamin.
Delapan masjid tersebut antara lain, Masjid Mohammadi Olia dan Mohammadi Sofla di desa Dulab, masjid Mohammad Rasul Allah dan Jameh di Palangan, masjid Abdollah Omar di Tangivar, Pir Omar di Galin, Abdollah Ibn Omar di Ta, dan masjid bersejarah desa Bozlaneh.
"Masjid-masjid tersebut berasal dari era sejarah yang berbeda, namun, yang tertua berasal dari era Ilkhanid (1256–1353), sementara beberapa lainnya berasal dari era Safawi (1501–1736) dan periode Qajar (1789–1925)," kata Pouya Talebnia dilansir dari Tehran Times, Selasa (23/2).
"Banyak upacara keagamaan diadakan di wilayah ini, yang membuat peran masjid menjadi lebih penting," tambahnya.
Talebnia mencatat selama bertahun-tahun orang telah membangun masjid baru di atas sisa-sisa masjid bersejarah alih-alih memulihkan dan merenovasi yang lama. Oleh karena itu tampaknya perlu memasukkan masjid bersejarah ke dalam daftar Warisan Nasional.
Uraman dianggap sebagai tempat lahir seni dan budaya Kurdi sejak dahulu kala. Pirshalyar, yang dinamai menurut nama tokoh lokal legendaris, adalah salah satu perayaan dan ritual terhormat yang dilakukan setiap tahun di seluruh wilayah.
Membentang di lereng curam di distrik pedesaan Uraman Takht di Kabupaten Sarvabad, desa ini adalah rumah bagi deretan rumah yang padat dan seperti anak tangga dengan cara di mana atap setiap rumah membentuk halaman di atas, sebuah fitur yang menambah pesona dan daya tarik.
"Lanskap budaya mencakup 300 desa dan dalam hal arsitektur dan lanskap, ini adalah salah satu warisan terindah dan rapi di dunia," ujarnya.
Iran menyerahkan berkas PBB untuk lanskap budaya Uraman pada 2019. Sekitar delapan puluh ahli di berbagai bidang menyusun dan mengembangkan berkas dalam hal antropologi, arkeologi dan sejarah, ilmu alam, arsitektur, dokumen sejarah, dan bidang terkait lainnya.
Pejabat lokal percaya bahwa prasasti properti pada daftar bergengsi badan PBB dapat memicu pariwisata di wilayah tersebut dan juga melihatnya sebagai alat untuk konservasi yang lebih baik dari lanskap alam dan pemandangan budaya yang unik untuk generasi berikutnya. Tekstur, arsitektur, gaya hidup, dan pertanian adalah contoh nyata dari integrasi manusia ke alam.
https://www.tehrantimes.com/news/458425/Eight-historical-mosques-made-national-heritage