Korsel Bersiap Memulai Program Vaksinasi

Petugas kesehatan dan penduduk lanjut usia jadi yang pertama divaksin di Korsel

EPA
Presiden Moon Jae-in memegang botol vaksin Covid-19 saat kunjungannya ke pabrik SK Bioscience Co di tenggara Andong, Korea Selatan, 20 Januari 2021.
Rep: Rizky Jaramaya Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Selatan (Korsel) bersiap untuk memulai program vaksinasi pada 26 Februari mendatang. Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) mengatakan, petugas kesehatan dan penduduk lanjut usia akan menjadi orang pertama yang divaksinasi. 

Baca Juga

Menteri Kesehatan Kwon Deok-cheol mendesak kehati-hatian karena infeksi virus corona terus bertambah di ibu kota Seoul. Hampir 80 persen dari kasus baru yang dilaporkan selama liburan Imlek terjadi di wilayah Seoul. KDCA melaporkan ada 344 kasus baru virus corona pada Ahad (14/2) tengah malam.

"Selalu ada kekhawatiran penularan dari pergerakan selama liburan Tahun Baru Imlek. Tapi jika kita menurunkan penjagaan kita di tengah tindakan jarak sosial yang lebih mudah, infeksi akan meningkat lagi," ujar Kwon.

 

Pada Senin (15/2), Korsel telah melonggarkan beberapa aturan untuk membuka kembali roda bisnis. Namun, pihak berwenang masih membatasi pertemuan antar-individu dan diberlakukan pembatasan operasional restoran dan kafe.

Restoran diizinkan beroperasi hingga pukul 9 malam dan kafe hingga pukul 10 malam. Sementara bar dan klub diizinkan buka hingga pukul 10 malam dengan pembatasan jumlah pengunjung. Di sisi lain, jam operasional untuk bioskop, warung internet, sekolah, taman hiburan, supermarket besar, dan salon rambut tidak ada pembatasan. 

Sejumlah pelonggaran pembatasan juga dilakukan di luar wilayah Seoul. Korsel telah melaporkan total 83.869 kasus Covid-19 pada Ahad (14/2), dengan 1.527 kematian. 

 
Berita Terpopuler