Klopp Lempar Handuk Putih

Liverpool tak berdaya dengan kalah dalam tiga laga secara beruntun.

Michael Regan / Pool via AP
Juergen Klopp di antara Thiago Alcantara (kiri) dan James Milner (kanan) saat laga kontra Leicester City, Sabtu (13/2).
Rep: Reja Irfa Widodo Red: Gilang Akbar Prambadi

REPUBLIKA.CO.ID, LEICESTER -- Pelatih Liverpool, Jurgen Klopp, makin pesimistis terkait peluang timnya mempertahankan titel Liga Primer Inggris pada musim ini. Pelatih asal Jerman itu sepertinya telah melempar handuk dalam persaingan perebutan gelar Liga Primer Inggris musim ini. 

Hal ini tidak terlepas dari tiga kekalahan beruntun The Reds di pentas Liga Primer Inggris. Datang ke kandang Leicester City, Stadion King Power, pada pekan ke-24 Liga Primer Inggris, Sabtu (13/2) dini hari WIB, Liverpool berharap bisa kembali ke jalur kemenangan usai menelan dua kekalahan beruntun di pentas Liga Primer Inggris. 

Namun, juara bertahan Liga Primer Inggris itu malah pulang dengan tangan hampa dari laga tersebut. Sempat unggul lebih dulu lewat gol Mohamed Salah pada menit ke-67, Liverpool malah kebobolan saat laga tinggal tersisa 12 menit. Tidak tanggung-tanggung, tim tuan rumah bisa membalikan keadaan dan mencetak tiga gol sekaligus dalam rentang waktu tersebut. The Foxes mampu menyamakan kedudukan via tendangan bebas pada menit ke-78. 

Kemudian, Jamie Vardy berhasil menggandakan keunggulan tuan rumah pada menit ke-81. Vardy berhasil merobek gawang The Reds usai memanfaatkan kesalahan buruknya komunikasi antara kiper Liverpool, Allison, dengan bek tengah The Reds, Ozan Kabak. Berniat menghalau bola umpan lambung, Allison malah menabrak Kabak. Kendali bola dengan mudah diambil alih Vardy. 

Terakhir, gawang Liverpool kembali kebobolan pada menit ke-85. Harvey Barnes sukses memanfaatkan umpan terobosan Wilfred Ndidi. Ini menjadi kekalahan kelima dari tujuh laga terakhir, sekaligus menjadi kekalahan secara beruntun The Reds di tiga laga terakhir di Liga Primer Inggris. 

Akibatnya, The Reds masih terpuruk di peringkat keempat dan mengantongi 10 poin dari pemuncak klasemen sementara, yang masih ditempati oleh Manchester City. Selisih poin ini pun berpotensi kian besar apabila City bisa menaklukan Tottenham Hotspur, beberapa jam setelah laga Leicester kontra Liverpool. 

Klopp pun mengakui, timnya sudah tidak lagi memegang kendali dan telah terlempar dari persaingan perebutan gelar juara Liga Primer Inggris musim ini. Raihan hasil, tutur Klopp, kerap dipengaruhi oleh penampilan di atas lapangan. Sayangnya, meski tampil apik nyaris di sepanjang laga, Liverpool malah melakukan sejumlah kesalahan di laga kontra The Foxes. 

''Iya. Sejujurnya, saya rasa, kami tidak bisa memangkas jarak poin dengan pemuncak klasemen di sisa musim ini. Kami harus bisa meraih kemenangan untuk melakukan hal tersebut. Apa yang harus kami lakukan adalah tidak melakukan kesalahan dan mengurangi miskomunikasi. Kami melakukan hal itu di dua situasi sekaligus. Karena itu, mereka bisa mencetak dua gol,'' kata Klopp kepada Sky Sports pascalaga kontra Leicester, Ahad (14/2). 

Terlepas dari kesalahan yang dilakukan anak-anak asuhnya, mantan pelatih Borussia Dortmund itu menilai, proses gol pertama Leicester City sedikit berbau offside. Pasalnya, sesaat Maddison mengeksekusi tendangan bebas, tiga pemain The Foxes berdiri di depan lini belakang Liverpool. Kondisinya bertambah sulit buat Liverpool saat Allison melakukan kesalahan dan berujung pada gol kedua The Foxes. 

''Kami tidak mau mencari alasan. Dalam beberapa aspek, kami memang harus tampil lebih baik. Tidak mudah mendominasi pertandingan, usai kekalahan 1-4 dari City di laga terakhir. Kami bisa mencetak gol dan kebobolan gol yang aneh. Saya rasa, gol pertama mereka berbau offside. Gol kedua mereka hadir berkat kesalahpahaman pemain. Semua ini berimbas pada kemampuan respon pada pemain. Di gol ketiga, kami begitu mudah kebobolan. Satu-satunya cara untuk bisa keluar dari situasi ini adalah kembali menampilkan permainan yang bagus,'' kata Klopp.

 
Berita Terpopuler