Ibu dan Anak Meninggal Setelah Makan Nasi Tutug Oncom

Dugaan sementara, olahan oncom menjadi penyebab keracunan.

Republika/Kurnia Fakhrini
Ibu dan Anak Meninggal Setelah Makan Nasi Tutug Oncom
Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Satu keluarga yang terdiri dari ibu dan anak warga Kelurahan Sayang, Kecamatan Cianjur, Cianjur, Jawa Barat, meninggal dunia setelah mengonsumsi nasi tutug oncom yang diolah sendiri.

Baca Juga

Kasatreskrim Polres Cianjur, AKP Anton mengatakan sudah mengambil sampel nasi tutug oncom yang diduga sebagai penyebab tewasnya ibu dan anak atas nama Aidah (45 tahun) dan anak sulungnya Fuji (20). Keduanya sempat menjalani perawatan di RSUD Cianjur, namun nyawanya tidak tertolong.

"Sampel tersebut akan diserahkan ke Dinkes Cianjur, untuk selanjutnya diuji di laboratorium guna mengetahui penyebab tewasnya kedua orang korban setelah mengkonsumsi oncom atau bukan," katanya, Kamis (4/1).

Dugaan sementara, olahan oncom menjadi penyebab keracunan hingga mengakibatkan ibu dan anak meninggal. Namun, belum dapat dipastikan apakah ada unsur kelalaian dalam pengolahan atau memang oncom tersebut mengandung bahan berbahaya.

 

Oncom pemberian tetangganya yang diduga sebagai penyebab keracunan itu diolah setelah dua hari disimpan. Kepala Seksi Survailans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Cianjur Asep Helmi, mengatakan sampel tersebut akan diuji di Labkesda Jawa Barat.

Proses pengujian membutuhkan waktu satu minggu hingga hasilnya ke luar dan dipastikan bakteri atau bahan berbahaya apa yang terkandung di dalamnya. "Sampel sudah dibawa ke Labkesda Bandung, tinggal menunggu hasil labnya, untuk memastikan apa penyebab kedua orang yang terdiri dari ibu dan anak itu meninggal setelah mengonsumsi nasi tutug oncom atau penyebab lain," katanya.

Suami dan ayah korban Dedi Sunardi (55) mengatakan, beberapa jam setelah mengonsumsi nasi tutug oncom tersebut, dia yang pertama kali merasakan pusing, mual, dan muntah-muntah. Selang beberapa jam kemudian, istrinya merasakan hal yang sama.

 

Sang istri sempat menjalani perawatan di puskesmas dan mendapat penanganan khusus. "Istri saya mendapat perawatan dari malam. Sore harinya, istri saya meninggal dunia karena dehidrasi akut. Sedangkan anak sulung kami mengalami hal yang sama menyusul ibunya selang beberapa jam," katanya.

 
Berita Terpopuler