Pembayaran Nirsentuh Jalan Tol Diterapkan 2022

Lelang investasi sistem pembayaran nirsentuh telah diumumkan pada 27 Januari 2021.

ROL/Havid Al Vizki
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Danang Parikesit
Rep: Rahayu Subekti Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memastikan, pembayaran nirsentuh atau multi lane free flow untuk jalan tol diterapkan 50 persen mulai 2021 dan secara menyeluruh pada 2023. Kepala BPJT Kementerian PUPR Danang Parikesit mengatakan, pembayaran nirsentuh tersebut dengan menggunakan teknologi Global Navigation Satellite System (GNSS).

Baca Juga

“MLFF yang itu memberikan manfaat, para pengguna jalan tidak lagi harus melakukan tapping di gerbang,” kata Danang dalam konferensi video, Selasa (2/2).

Dia mengatakan, nantinya pembayaran akan menggunakan sensor teknologi GNSS untuk mengenali kendaraan. Teknologi tersebut juga dapat mengidentifikasi kendaraan sehingga transaksi yang dilakukan dengan menggunakan sensor.

“Kita tidak lagi menggunakan gerbang-gerbang besar namun dengan berbagai smart camera untuk bisa mengenali kendaraan dan melakukan transaksi langsung pada sistem pembayarannya,” jelas Danang.

 

Untuk itu, BPJT menegaskan, saat pembentukan Badan Usaha Pelaksana (BUP) MLFF tersebut, juga akan bekerja sama dengan Bank Indonesia (BI) untuk sistem pembayaran. Sementara itu, kerja sama juga dilakukan dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) untuk teknologi pembacaan pada saat proses transaksi.

Tak hanya itu, Danang memastikan, BPJT juga bekerja sama dengan lembaga penegakan hukum apabila terjadi pelanggaran. “Misalnya kondisi saat para pengguna tidak membayar tol pada saat tidak ada lagi gate tol yang dipasang di pintu-pintu tolnya. Jadi ada proses registrasi, ini akan terhubung dengan sistem kepolisian,” jelas Danang.

Danang menambahkan, lelang investasi MLFF telah diumumkan pada 27 Januari 2021 yang memutuskan Roatex Zrt dari Hungaria sebagai pemenangnya sekaligus pemrakarsa teknologi tersebut dengan masa konsesi selama 10 tahun. Danang menuturkan, BUP MLFF tersebut akan bekerja mulai tahun ini.

 
Berita Terpopuler