Pemkot Bekasi Maksimalkan Relawan di Wilayah Kasus Tertinggi

Pemkot Bekasi gandeng kepolisian dan dandim lacak pasien Covid-19

Republika/Thoudy Badai
Kapolsek Bekasi Kota Kompol Armayni meninjau rapid test gratis di kawasan Jalan Kalimalang perbatasan Jakarta-Bekasi, Jawa Barat, Kamis (31/12). Sejumlah pengendara yang hendak berpergian dan terjaring razia diimbau untuk melakukan rapid test covid-19 yang disediakan Polsek Bekasi Kota dalam rangka Operasi Lilin Jaya 2020 dan razia protokol kesehatan guna mengantisipasi lonjakan kasus covid-19 menjelang perayaan tahun baru 2021. Republika/Thoudy Badai
Rep: Uji Sukma Medianti Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI — Pemerintah Kota Bekasi akan fokus pada pelacakan di wilayah dengan kasus tertinggi Covid-19. Hal ini sekaligus mengevaluasi adanya Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sejak 11 Januari 2021.

Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, mengatakan, pihaknya tak lagi menyebarluaskan relawan namun akan fokus dalam menanggulangi kasus di wilayah dengan kasus tertinggi.

"Kita nggak lagi menyebarluaskan relawan tapi preventif (pencegahan) sampai tanggal 8 Februari," jelas Pepen, sapaan akrabnya, Senin (1/2).

Politisi Partai Golkar ini menuturkan, wilayah dengan kasus tertinggi akan dilacak sampai ke akarnya. Nanti, pihaknya akan bekerja sama dengan Kapolres Metro Bekasi Kota dan juga Dandim untuk mencatat warga by name by address. 

"Nah ada warga yang banyak penyebarannya. Desain dengan pak kapolres, dandim, desain by name by address. Kalau bisa isolasi di rumah bila memenuhi syarat, ada yang di stadion," kata dia.

Di samping itu, Pepen juga menyatakan jika rumah sakit di wilayahnya masih mampu menampung pasien. Kendati, tingkat keterisian telah mencapai ambang batas.

"Makanya di rumah sakit. Sudah kita sudah siapkan rumah sakit di Utara. Sudah ada empat RS yang mampu," ujarnya.

Adapun, data yang dirilis Dinas Kesehatan Kota Bekasi menunjukkan, dua kecamatan dengan kasus terbanyak jatuh pada Kecamatan Rawalumbu serta Bekasi Timur dalam satu pekan.

Kecamatan Rawalumbu tercatat memiliki kasus Covid-19 sebanyak 452 kasus sedangkan Bekasi Timur 368 kasus. Dezy mengatakan, dua kecamatan ini saling susul dalam angka penularan Covid-19.

“Di Rawalumbu 452 kasus, Bekasi Timur 368 kasus, Mustika Jaya 254 kasus, Bekasi Barat 231 kasus. Kecamatan Bekasi Selatan 132 kasus. Ini untuk minggu ini. Jadi yang terbanyak minggu ini Rawalumbu, Bekasi Timur, mereka tukaran terus,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Dezy Syukrawati, kepada wartawan, Kamis (28/1).

Untuk kelurahan, yang paling banyak kasusnya ada di Bojongrawalumbu, Mustika jaya, Pengasinan, Duren Jaya, serta Margahayu.

Kelurahan Bojong Rawalumbu yang berada di kecamatan Rawalumbu mencatat angka tertinggi dengan jumlah 224 kasus. Sedangkan di posisi kedua, ada Kelurahan Mustikajaya di kecamatan Mustikajaya dengan 128 kasus.

 

"Selanjutnya ada kelurahan Pengasinan sebanyak 127 kasus, Kelurahan Duren Jaya sebanyak 108 kasus dan kelurahan Margahayu sebanyak 103 kasus," terangnya.

 
Berita Terpopuler