Anak Mulai Bosan di Rumah, Apa Daya Orang Tua?

Ada kalanya anak merasa lelah dan bosan berada di rumah terus.

Republika/Yogi Ardhi
Ilustrasi sekeluarga mengaji. Orang tua dan anak harus kompak dalam menanggulangi situasi sulit dan krisis di masa pandemi seperti sekarang ini.
Rep: Farah Noersativa Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Maret 2020, kasus pertama Covid-19 mulai terkonfirmasi di Indonesia. Sejak itu, pandemi membuat masyarakat harus berada di rumah dan beraktivitas di rumah saja.

Namun, tak dimungkiri, anak-anak terkadang merasa lelah dan bosan berada di rumah saja. Orang tua pun ikut bingung harus bagaimana lagi untuk menghibur putra dan putrinya.

Menurut psikolog anak, Sani Budiantini, orang tua perlu melakukan   komunikasi lebih intensif jika mendapati anak-anak lelah dan bosan di rumah.

Baca Juga

"Setiap anak yang bisa diajak komunikasi bisa kita tanya, mau main apa lagi, atau mau berkegiatan apa lagi agar tidak bosan dan stres," tutur Sani kepada Republika.co.id, Senin (25/1).

Sani mengatakan, orang tua dan anak harus kompak dalam menanggulangi situasi sulit dan krisis di masa pandemi seperti sekarang ini. Perasaan optimistis, menurut dia, penting untuk terus ditumbuhkan dan dimunculkan.

Jika kegiatan atau kemauan anak tidak bisa dipenuhi karena keterbatasan akibat pandemi, maka anak pun wajib diberi pengertian oleh orang tua. Ayah dan ibu, menurut Sani, harus berani mengajak anak untuk berpikir realistis.

"Kita bisa bilang bahwa saat ini kita harus tetap mengedepankan kesehatan. Kita bisa berikan data-data aktual Covid-19 sebagai masukan kepada anak, agar ketika anak membuat keputusan, dia juga harus memperhitungkan data-data yang kita berikan tadi, tanpa harus menakut-nakuti," jelas dia.

Sani juga menekankan, ketika anak benar-benar tak ingin menerima saran, hal itu bukan berarti masalah pun selesai. Orang tua harus bisa cari berbagai solusi lain untuk menyelesaikan tantangan tersebut.

Selain itu, ayah dan ibu juga bisa mengajak anak untuk bermain permainan atau kegiatan yang bisa dilakukan di rumah dengan melibatkan seluruh anggota keluarga. Sani mencontohkan, orang tua bisa mengajak anak untuk bermain pingpong, bermain musik bersama, atau berkaraoke bersama.

"Misalnya kalau lagi pada senang Korea, kita bisa menyediakan waktu untuk belajar bahasa Korea satu keluarga. Belajar huruf Hangul bersama-sama. Jadi bisa semakin seru," tutur Sani.

 
Berita Terpopuler