NHS Diminta Cantumkan Keluhan Lidah Sebagai Gejala Covid-19

Gangguan pada lidah makin banyak dialami oleh orang positif Covid-19 di Inggris.

Twitter
Orang yang positif Covid-19 makin banyak yang mengeluhkan gangguan pada lidahnya.
Rep: Meiliza Laveda Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Para ahli khawatir dari lima kasus Covid-19 ada tanda yang terlewat karena tidak dikenali, seperti lidah bengkak, benjolan merah atau putih, dan sariawan yang tidak biasa. Profesor Tim Spector, yang menginisiasi aplikasi ZOE Covid Symptom Study, memperingatkan bahwa dia telah melihat peningkatan jumlah orang positif Covid-19 dengan gejala tersebut.

“Satu dari lima orang dengan Covid-19 datang dengan gejala yang kurang umum dan tidak masuk dalam daftar resmi Kesehatan Masyarakat Inggris (PHE), seperti ruam kulit. Melihat peningkatan jumlah virus Covid-19 dan sariawan yang aneh,” tulis Spector dalam cuitan Twitter-nya.

Ini berarti hingga 20 persen kasus Covid-19, tidak ditemukan gejala itu dan pengidap terus menyebarkan penyakit. Prof Spector juga mendesak orang agar terus mengirim gambar “lidah Covid-19” saat mengalami ruam mulut bertepatan dengan demam dan kelahan.

“Penting untuk memperhatikan ini. Ruam kulit, jari kaki Covid-19 (Covid toes), dan 20 gejala lainnya yang diabaikan. Ada 35 persen orang mengalami gejala non-klasik dalam tiga hari pertama saat paling infektif,” ujar dia.

Baca Juga

Para ahli di Spanyol sedang menyelidiki kemungkinan lesi di kaki merupakan gejala infeksi virus corona. - (Newsflash/@CGPodologos via The Sun)


Sebelumnya, Spector telah meminta Layanan Kesehatan Nasional (NHS) agar memperluas daftarnya guna memastikan kasus Covid-19 terlihat sejak tahap awal. Timnya termasuk orang pertama yang menemukan hilangnya rasa dan bau bisa menjadi indikator virus dan berhasil menambahkannya ke daftar resmi.

“Kami masih melewatkan 35 persen kasus yang memiliki gejala tidak ada dalam daftar NHS 111,” ucap Spector mengatakan kepada MailOnline.

Siapa pun yang memiliki aplikasi Gejala Covid ZOE bisa mendapatkan tes gratis jika mereka memiliki gejala apa pun, termasuk yang tidak disetujui NHS.

Peringatan berbahaya
Para ahli pertama kali mengatakan bahwa ruam kulit di mulut harus dikenali sebagai tanda penting Covid-19 pada September 2020. Mereka kemudian memeriksa 666 pasien di rumah sakit lapangan sementara.

Mereka mengungkapkan, 46 persen pasien mengalami beberapa bentuk ruam kulit di bagian tangan dan kaki. Mereka juga menemukan 26 persen pasien mengalami ruam dan dan benjolan kecil di dalam mulut.

Ruam kulit merupakan tanda yang relatif tidak umum dengan hanya 11 persen peserta yang mengalaminya. King’s College London (KCL) menyerukan agar ruam kulit dianggap sebagai gejala resmi virus corona keempat.

Para peneliti mengidentifikasi delapan jenis ruam kulit yang bisa menjadi tanda potensial Covid-19. Ruam dua kali lebih umum pada anak-anak daripada orang dewasa.

Ruam mungkin merupakan prediktor yang lebih baik daripada demam atau batuk untuk menentukan perlunya tes usap pada si kecil. Menurut data, ruam mungkin muncul sebelum, selama, atau setelah munculnya gejala Covid-19 lainnya.

Terkadang, ruam bisa muncul berpekan-pekan kemudian. Ruam juga merupakan satu-satunya tanda infeksi pada 21 persen orang yang menjalani tes usap.


Dokter Kesehatan Masyarakat dan Epidemiolog Royal Society of Medicine, Gabriel Scally, mengatakan kepada The Sun, gejala di mulut telah dijelaskan selama beberapa waktu terkait dengan Covid-19. Menurut dia, gejala yang ditunjukkan dalam foto itu tidak dijelaskan secara medis oleh Prof Spector.

"Nama medis untuk pembengkakan akut pada lidah yang terjadi sebagai bagian dari suatu sindrom adalah 'glossitis',” kata Scally.



Dalam kasus ini, bisa terjadi perubahan warna yang disebut secara medis sebagai “lidah stroberi” atau “lidah rasberi”. Kondisi tersebut dapat terjadi jika ada penyakit tertentu yang memengaruhi sistem kekebalan tubuh termasuk herpes.

Perubahan pada lidah, termasuk nyeri, perubahan warna, bengkak, atau tekstur aneh, terkadang disebabkan oleh kondisi yang mendasarinya. Tapi itu juga bisa disebabkan oleh kebersihan mulut yang buruk, seperti merokok atau pola makan yang tidak sehat.

Lidah putih atau “berbulu” sering kali disebabkan oleh lapisan kotoran, bakteri, dan sel mati. Tapi itu bisa menjadi tanda kondisi kesehatan, misalnya, sariawan mulut. NHS menyarankan untuk menemui dokter umum jika mengalami lidah putih. Sariawan sangat umum dan dapat disebabkan oleh berbagai hal, termasuk makanan atau minuman panas, obat-obatan, stres, perubahan hormon, atau kekurangan vitamin.

Apa saja gejala Covid-19 yang tak umum?
Dikutip The Sun UK, Sabtu (23/1), aplikasi Covid Symptom Study adalah aplikasi ponsel yang digunakan oleh jutaan orang di Inggris Raya. Para pengguna melaporkan jika mereka memiliki gejala virus corona dan jika mereka telah menjalani pengetesan.

Aplikasi telah menemukan gejala yang paling sering terjadi untuk orang dewasa adalah kelelahan (87 persen), sakit kepala (72 persen), kehilangan penciuman (60 persen), batuk terus-menerus (54 persen), dan sakit tenggorokan (49 persen).

Selama beberapa pekan, Prof Spector mengampanyekan agar gejala “hilangnya rasa dan bau” ditambahkan ke daftar gejala Covid-19 resmi NHS karena itu sangat umum. Akhirnya pada Mei, NHS menambahkan gejala itu.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencantumkan sakit dan nyeri, sakit tenggorokan, diare, konjungtivitis, sakit kepala, kehilangan rasa atau bau, ruam pada kulit, dan perubahan warna pada jari tangan atau kaki sebagai gejala yang kurang umum dari infeksi virus corona.

 
Berita Terpopuler