LG Nilai Persaingan Perangkat Seluler Makin Ketat

Karantina wilayah akibat pandemi Covid-19 membuat penjualan ponsel turun.

Endgadget
Smartphone terbaru LG (ilustrasi). LG Electronics menilai persaingan di pasar global untuk perangkat seluler semakin ketat.
Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani Red: Fuji Pratiwi

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- LG Electronics menjadi berita utama karena dikabarkan keluar dari bisnis smartphone. Perkembangan terbaru melibatkan konglomerat Vietnam, yang dikabarkan tengah membicarakan pembelian bisnis smartphone dari LG Electronics.

Baca Juga

Perwakilan LG mengatakan pada The Korea Herald, mereka sedang memeriksa semua peluang yang mungkin, termasuk menjual, mengurangi atau membongkar bisnis selulernya. "Karena persaingan di pasar global untuk perangkat seluler semakin ketat, sudah saatnya LG membuat penilaian yang dingin dan pilihan terbaik," kata mereka.

Kabar ini berkebalikan dari CEO LG Kwon Bong-seok yang sebelumnya telah menegaskan kembali komitmennya pada bisnis seluler LG. Ia bahkan menjanjikan pengembalian profitabilitas pada 2021 setelah 14 kuartal berturut-turut merugi.

Pada acara CES 2020, kepala perusahaan mengatakan kebangkitan LG akan didorong oleh ponsel dengan faktor wow untuk merayu konsumen.

Nasib punya rencana berbeda. Dua bulan setelah Kwon menjanjikan kebangkitan LG, dunia melakukan karantina wilayah untuk mencegah penyebaran pandemi Covid-19. Penjualan ponsel menurun.

Rantai pasokan mengalami gangguan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Seluruh industri ponsel menderita.

 

 

 
Berita Terpopuler