Manfaatkan Pasar Bunga Murah, Obligasi Turki Laris Dibeli

Turki menawarkan Eurobond senilai 1,75 miliar dolar AS dengan jatuh tempo pada 2026.

Bendera Turki
Rep: Lida Puspaningtyas Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Turki mencatat rekor permintaan untuk penjualan Eurobond pertamanya tahun ini. Turki mengumpulkan 3,5 miliar dolar AS melalui penawaran dua bagian sekuritas dalam mata uang dolar AS.

Baca Juga

"Permintaan atas obligasi tersebut mencapai lebih dari 15 miliar dolar AS, tertinggi sepanjang masa untuk penerbitan Turki di pasar modal internasional," kata Departemen Keuangan Turki dalam sebuah pernyataan, dilansir Bloomberg, Kamis (21/1).

Turki menawarkan Eurobond senilai 1,75 miliar dolar AS dengan jatuh tempo pada 2026 dan return 4,9 persen, lebih rendah dibandingkan dengan rencana awal sebesar 5,25 persen. Pemerintah juga menjual obligasi dengan jumlah yang sama dengan tenor hingga 2031 dan return sebesar 5,95 persen, turun dari pedoman pra-penjualan sebesar 6,25 persen.

Turki memanfaatkan suku bunga rendah dan rasa lapar investor akan imbal hasil yang cukup tinggi di masa saat ini. Seiring dengan kondisi ekonomi Turki yang terpukul karena anggaran pandemi.

 

 

Peralihan ke arah kebijakan ramah pasar tahun lalu juga terbukti menarik dana asing. Penjualan terakhir mencapai permintaan lebih dari empat kali lipat, dibandingkan dengan kelipatan tiga pada penawaran di bulan Oktober.

"Penjualan Eurobond pada bulan Oktober merupakan salah satu yang sulit tetapi perubahan dalam manajemen ekonomi dan langkah-langkah normalisasi telah menggeser sentimen Turki ke positif," kata Manajer Keuangan di Neuberger Berman di Den Haag, Kaan Nazli.

Obligasi dolar Turki punya return hingga 12,6 persen pada kuartal keempat, lebih dari dua kali lipat rata-rata di antara utang negara berkembang. Pemerintah berencana meminjam 10 miliar dolar AS dari pasar utang global tahun ini. Citigroup Inc., Goldman Sachs Group Inc. dan JPMorgan Chase & Co. mengelola penjualan tersebut.

 
Berita Terpopuler