Indonesia Berharap Joe Biden Positif untuk Palestina

Indonesia mengharapkan AS dapat menjadi motor terciptanya dunia yang lebih damai.

AP/Evan Vucci
Presiden AS Joe Biden
Rep: Fergi Nadira Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia menyampaikan selamat atas dilantiknya Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris, Kamis (21/1). Indonesia memiliki sejumlah harapan untuk pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Biden, termasuk soal Palestina.

Baca Juga

"Selamat atas pelantikan Presiden AS Joe Biden dan Wakil Presiden Amerika Kamala Harris yang baru," ujar Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (21/1).

Presiden Joko Widodo juga telah mengucapkan selamat kepada presiden ke-46 AS terpilih dan wakilnya, Harris, melalui akun resmi Twitter Presiden RI. Dengan adanya pemerintahan baru AS, sebagaimana negara lain di dunia, Indonesia memiliki harapan besar.

Harapan kemudian semakin besar saat dunia menghadapi gejolak untuk menata perdamaian dan stabilitas dunia di tengah menajamnya rivalitas di antara negara-negara besar. Indonesia dalam hal ini mengharapkan komitmen AS terhadap pemeliharaan perdamaian, termasuk soal isu Palestina.

"Indonesia mengharapkan kontribusi positif Amerika terhadap penyelesaian isu Palestina-Israel yang berkeadilan sesuai dengan berbagai resolusi PBB maupun parameter internasional yang disepakati," ujar Menlu Retno.

Secara tegas, Indonesia merujuk pada solusi dua negara pada konflik Palestina dan Israel. Di tengah makin rentannya perdamaian dan stabilitas dunia, Indonesia mengharapkan AS dapat menjadi motor terciptanya dunia yang lebih aman, damai, dan stabil.

 

Sebelumnya, isu Palestina mengalami banyak kemunduran di bawah pemerintahan Presiden AS Donald Trump dan telah mengeluh tentang posisinya yang pro-Israel. Pengakuan Trump atas Yerusalem sebagai ibu kota bersatu Israel dan pemindahan Kedutaan Besar AS ke kota itu bertentangan dengan hukum internasional.

Selain itu, rencana perdamaian Timur Tengah yang kontroversial memberi lampu hijau kepada Israel untuk mencaplok wilayah Tepi Barat yang diduduki, termasuk permukiman ilegal. AS di masa pemerintahan Trump juga telah menjadi sponsor normalisasi sejumlah negara Arab dengan Israel.

Selain soal Palestina, Indonesia mengharapkan pemerintahan baru AS terhadap perdamaian di Afghanistan. "Indonesia juga siap bekerja sama dengan Amerika untuk mendukung proses perdamaian yang lestari dan inklusif di Afghanistan," ujar Menlu Retno.

"Termasuk berlanjutnya peran perempuan dalam proses perdamaian dan pembangunan di Afghanistan," ujarnya menambahkan.

 
Berita Terpopuler