Solskjaer Akui Pemain MU Telat Panas Saat Lawan Fulham

MU kebobolan lebih dulu lewat Ademola Lookman sebelum membalas lewat dua gol.

AP/Clive Brunskil/POOL GETTY
Pelatih Manchester United Ole Gunnar Solskjaer.
Rep: Eko Supriyadi Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Pelatih Manchester United (MU) Ole Gunnar Solskjaer mengaku bahagia karena timnya membawa pulang tiga poin dari Craven Cottage. MU mengalahkan Fulham 2-1 dalam lanjutan Liga Primer Inggris, Kamis (21/1) dini hari WIB. 

Baca Juga

Meski menang, Solskjaer menyebut pemain MU telat panas pada awal pertandingan sehingga kebobolan pada menit kelima. Namun, setelah kebobolan oleh gol Ademola Lookman, Setan Merah bisa tampil lebih baik. MU seolah mengulangi kebiasaan buruknya pada laga tandang, yakni kebobolan lebih dulu untuk kemudian bangkit.

"Itulah yang kami butuhkan. Kami harus bangkit. Setelah itu kami melakukannya dengan sangat baik," kata Solskjaer, dikutip dari laman resmi MU.

Edinson Cavani menyamakan kedudukan pada menit ke-21 memanfaatkan blunder kiper Fulham Alphonse Areola. Cavani merupakan mantan rekan setim Areola ketika sama-sama masih di Paris Saint-Germain.

Solskjaer mengakui timnya kembali kesulitan menembus pertahanan Fulham yang menggunakan lima bek dan tampil bertahan pada babak kedua. Sampai akhirnya Paul Pogba mencetak gol fantastis dengan kaki kirinya dari luar kotak penalti. MU sebenarnya punya beberapa peluang yang bisa digunakan untuk menyelesaikan pertandingan lebih awal, tapi tak bisa dimaksimalkan.

Terlepas dari semuanya, Solskjaer...

.

Terlepas dari semuanya, Solskjaer merasa beruntung sudah bisa mendapatkan tiga poin dalam pertandingan yang berjalan ketat. Apalagi, tiga poin ini sangat penting bagi MU untuk bisa kembali ke puncak klasemen. 

Menurut pelatih asal Norwegia tersebut, kemenangan ini memberikan kepercayaan diri dan dorongan moral untuk mendapatkan tiga poin dibandingkan sekadar imbang. MU menggusur rival sekota Manchester City yang sempat menduduki puncak klasemen selama dua jam.

"Anda tahu, ketika Anda menghitung poin di akhir musim, Anda melihat ke belakang dan mengatakan bahwa itu pertandingan yang ketat. Ini pertandingan yang ketat," kata Solskjaer. 

MU masih jadi yang terbaik dalam laga kandang musim ini. Dari 10 pertandingan away, delapan berakhir dengan kemenangan dan dua imbang.

 
Berita Terpopuler