Masa Depan Bocah Sebatang Kara Aisyah Mulai Terang 

Aisyah ternyata memiliki seorang kakak kandung yang tinggal di Kedoya, Jakarta Barat.

Eva Rianti/Republika
Aisyah Allisa (10 tahun), anak yang menjadi sebatang kara setelah ibunya meninggal dunia akibat Covid-19, saat ditemui di Rumah Lawan Covid-19.
Rep: Eva Rianti Red: Agus Yulianto

REPUBLIKA.CO.ID, Nasib Aisyah Allisa (10 tahun), anak yang hidup sebatang kara setelah ibunya meninggal dunia karena Covid-19 pada Sabtu (16/1) kini mulai muncul titik terang. Dalam hitungan hari, sudah banyak orang yang ingin mengadopsi anak kelahiran Depok tersebut. Tak hanya itu, rupanya bermunculan orang yang ternyata diketahui merupakan keluarganya setelah mendapati pemberitaan dari media.

Ketua RT/RW 01/18 Kelurahan Benda Baru Agung Nugroho mengungkapkan, pada Senin (18/1) malam rumahnya yang berada tepat di samping kontrakan Aisyah didatangi oleh seorang perempuan berusia 20 tahun. Namanya, Alma Almira. 

Ketua RT 01/18 Kelurahan Benda Baru, Kecamatan Pamulang, Tangerang Selatan, Agung Nugroho di depan rumah kontrakan Aisyah Allisa, bocah 10 tahun yang kini hidup sebatang kara dan dinyatakan terpapar Covid-19. - (Eva Rianti/Republika)
 

Agung didatangi olehnya yang mengaku sebagai kakak kandung dari Aisyah. Sontak, Agung melakukan pengecekan dan pemeriksaan terhadapnya.

Alma, kata Agung, memperlihatkan berkas berupa kartu keluarga (KK) yang di dalamnya tertera nama Rina Danukusumah (46 tahun) yang tidak lain adalah ibu dari Aisyah. Dengan melihat bukti tersebut, Agung bersama sejumlah orang menjadi yakin bahwa yang bersangkutan memang merupakan keluarga Aisyah.

“Semalam saya mengundang Pak Sekel (sekretaris kelurahan) dan RW, setelah diklarifikasi memang kayaknya 100 persen kakak kandung,” ujar Agung kepada Republika, Selasa (19/1/2021).

 

 

Agung mengungkapkan, sebelum Alma mendatangi rumahnya, dia telah mengunjungi TPU Jombang yang merupakan tempat pemakaman Rina. Lalu, dia mencari alamat Rina dan langsung meluncur ke alamat yang diperolehnya, yakni di Jalan Bhayangkara blok E 26 No. 15, RT/ RW 01/18, Kelurahan Benda Baru, Kecamatan Pamulang, Tangsel.

“Kata dia (Alma), ibunya meninggalkan dia saat usia lima tahun. Jadi, dia nyari-nyari ke mana-mana, emang si Alma aktif nyari. Kebetulan dia lihat ada berita tentang Aisyah di media,” tutur dia.

Dengan kehadiran Alma, setidaknya telah menjawab tentang kekhawatiran nasib hidup Aisyah ke depan. Agung yang diketahui sebagai penanggung jawab dari Aisyah yang saat ini diisolasi di Rumah Lawan Covid-19 (RLC) mengungkapkan, perlu dilakukan perundingan terlebih dulu dalam memilih pihak mana yang akan merawat Aisyah nantinya.

“Saya berpesan sama Alma, saya suruh dia rapat keluarga secepatnya. Keputusannya bagaimana,” ujar Agung.

Sementara itu, alternatif yang lain adalah soal adopsi. Menurut data yang dimilikinya, Agung telah mencatat sebanyak 11 orang yang berkeinginan untuk mengadopsi Aisyah. Saat ini, dia mengaku, tengah merancang sistem adopsi terhadap Aisyah, sembari menunggu keputusan dari keluarga Alma.

“Saya baru menyusun sistem seleksi adopsi. Ini tetap saya susun. Setelah adanya Alma datang ini, ya saya suruh keluarganya memberi keputusan. Saya minta cepat. Kalau enggak ada keputusan Aisyah (jadi) sendiri,” ujarnya.

 

Sementara itu, dihubungi secara terpisah, Aisyah yang saat ini berada di Rumah Lawan Covid (RLC) setelah dinyatakan terpapar Covid-19 mengungkapkan, dirinya memang memiliki kakak kandung bernama Alma. Bahkan, dia mengaku, sudah mengenal Alma sejak kecil karena pernah hidup bersama. Sehingga, setelah sembuh dari Covid-19, nantinya dia ingin tinggal lagi bersama kakak kandungnya tersebut.

“Pengennya sih (setelah sembuh tinggal) sama kakak. Kakak kandung. Iya (namanya Alma). Sudah (pernah ketemu). Sudah lama sih waktu aku masih kecil. Waktu umur dua tahunan kali. Iya (pernah tinggal sama Kak Alma sejak kecil),” tutur Aisyah kepada Republika.

Aisyah mengungkapkan, dirinya memang tinggal hanya berdua bersama dengan ibunya di Tangsel. Sementara, ayahnya sudah meninggal dunia. Dia juga menyampaikan, kakaknya, Alma, selama ini tinggal di Kedoya, Jakarta Barat, bersama keluarganya atau keluarga tiri Aisyah.

Selain memiliki kakak, dia mengaku, memiliki saudara di Bangka Belitung. “Enggak ada (keluarga di Tangsel). Paling adanya di Jakarta sama di Bangka Belitung. Eyang tiri (yang di Kedoya, Jakarta Barat).

Terkait kondisinya saat ini, Aisyah mengatakan, dirinya dalam kondisi baik-baik saja. Siswa kelas 4 SDN Serua 4 tersebut mengaku tidak mengalami keluhan sakit fisik. Secara psikologis, dia juga mengatakan, dalam kondisi baik. Diketahui, dia mendapati pendampingan psikologis dua kali dalam sepekan, yakni hari Senin dan Kamis. 

 

Adapun, aktivitas yang dilakukan di RLC notabene berupa kegiatan olahraga, mulai dari senam hingga bermain badminton. “Banyak aktivitas di sini. Jadi bisa hepi lagi. Ada 12 teman (dalam satu ruangan) dan (ditemani juga) sama kakak-kakak. Ada dokter-dokternya juga,” tutur dia. Secara umum, dia mengaku, kondisinya di RLC nyaman dan aman. 

 
Berita Terpopuler