ESDM Dorong Pertamina Bikin Formula Sendiri untuk Blok Rokan

PT Chevron sebagai pengelola Blok Rokan sebelumnya enggan memberikan formula EORnya

Pertamina
Pertamina Berencana Bor 44 Sumur Baru Blok Rokan di 2021.
Rep: Intan Pratiwi Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah tak menutup mata untuk bisa mendongkrak produksi Blok Rokan saat ditinggal Chevron pada tahun depan, Pertamina perlu usaha ekstra. Namun, ia menilai Pertamina sebagai perusahaan besar mestinya tak perlu bergantung pada formula Enhance Oil Recovery (EOR) yang selama ini dipermasalahkan karena Chevron tak memberikan formula tersebut ke Pertamina.

"Urusan formula itu kan memang B to B. Bukan Chevron tak mau memberikan. Tapi jika memang formulanya tidak bisa didapat ya kan Pertamina bisa bikin sendiri formula EOR-nya," ujar Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji, Senin (18/1).

Tutuka paham betul bahwa dalam penerapan EOR di Blok Rokan bukan tanpa tantangan. Ia mengatakan untuk melakukan injeksi EOR di lapangan Minas, perlu strategi tertentu agar produksinya tetap terjaga.

"Itu kan injeksi di migas memang harus di tengah lautan sumur. Sehingga memang perlu teknologi yang cukup canggih. Hal itu dilakukan agar injeksi EORnya tidak lari kemana-mana," ujar Tutuka.

Baca Juga

Jadi, menurut Tutuka Pertamina tak hanya perlu formula EOR yang akan diinjeksikan saja, tetapi juga keterampilan dalam pola injeksi EOR tersebut. Ia yakin, Pertamina sebagai perusahaan besar bisa melakukan hal ini. "Memang butuh waktu dan pengalaman. Tapi bukan berarti Pertamina tidak bisa," ujar Tutuka.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional (DEN) Djoko Siswanto mengungkapkan, agar PT Pertamina dapat melaksanakan EOR maka dibutuhkan empat formula, namun satu formula lainnya enggan diberikan Chevron.

"Chevron tidak mau berikan formula, ada 4 formula yang tiga diberikan yang satu nggak. Ya sudah ambil saja dari 3 inti campuran," ujar Djoko.

 
Berita Terpopuler