Jalan Raya Porong Sidoarjo Terendam Banjir Satu Meter

Banjir merendam jalan raya Porong Sidoarjo sejak Ahad (17/1)

Antara/Umarul Faruq
Sebuah truk terjebak banjir di jalan raya Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (18/1/2021). Curah hujan yang tinggi sejak Minggu (17/1) malam mengakibatkan banjir yang merendam Jalan Raya Porong sehingga mengganggu kelancaran transportasi umum.
Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Jalan Raya Porong di Sidoarjo, Jawa Timur terendam banjir setinggi satu meter menyusul tingginya curah hujan yang terjadi di wilayah tersebut pada Ahad (17/1).

Baca Juga

Menurut salah seorang warga Sidoarjo M Arif, Senin, banjir tersebut mulai terlihat pada Ahad (17/1) malam hingga Senin pagi (18/1).

"Ketinggian air sekitar satu meter. Selain curah hujan, banjir juga disebabkan luapan Sungai Ketapang yang ada di sisi utara tanggul penahan lumpur Lapindo," ucapnya.

Ia mengatakan, akibat banjir yang menggenangi jalan raya sepanjang kurang lebih 500 meter itu, akses jalan baik yang menuju Surabaya-Pasuruan atau sebaliknya tidak bisa dilalui kendaraan."Kalau pun ada kendaraan yang nekad melintas akan mogok, karena mesin kemasukan air. Namun, ada juga pengendara, khusus roda dua yang nekad naik ke atas tanggul untuk menghindari banjir," katanya.

 

Kasatlantas Polresta Sidoarjo Kompol Wikha Ardilestanto mengatakan keadaan ini membuat petugas menutup jalan nasional itu dari dua arah.

"Dari arah utara, kami menutup jalan Bundaran Ketapang. Sedangkan dari selatan di pertigaan Pusdik. Arus kendaraan kami alihkan ke Jalan Arteri Baru Porong," tuturnya.

Banjir yang terjadi di Jalan Raya Porong ini sudah menjadi langganan setiap kali musim hujan. Untuk mengantisipasi, petugas Pusat Pengendalian Lumpur Sidoarjo (PPLS) telah menyiagakan pompa untuk mengalirkan air dari Jalan Raya Porong menuju kolam penampungan lumpur Lapindo.

Banjir yang terjadi di wilayah itu juga didukung adanya penurunan tanah akibat semburan lumpur Lapindo. Beberapa kali dilakukan perbaikan dan peninggian jalan, tetapi hasilnya masih terjadi banjir setiap tahun. Dua saluran air yang ada di sisi kanan dan kiri jalan masih belum mampu mengalirkan air banjir itu.

 
Berita Terpopuler