Ciri-Ciri Bencana Banjir dan Cara Tepat Menghadapinya

Curah hujan tinggi, warna keruh dan meningkatnya volume air jadi ciri bencana banjir

Antara/Bayu Pratama S
Warga menggendong anaknya melintasi banjir di Desa Kampung Melayu, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Jumat (15/1/2021). Curah hujan tinggi, warna keruh dan meningkatnya volume air jadi ciri bencana banjir
Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, Redaksi akan menayangkan tanya jawab seputar kebencanaan bersama Berton Suar Panjaitan, SKM., MHM, Ph.D, selaku Kepala Pusat Diklat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Pertanyaan bisa disampaikan melalui alamat email: newsroom@rol.republika.co.id.

Pertanyaan berasal dari Jusmardi, warga Kecamatan Lubuk Sikarah, Kota Solok. Pekerjaan ASN

Sejak akhir tahun, cuaca ekstrem kerap terjadi di Sumatera Barat. Bahkan pekan ini, Lubuk Sikarah tempat saya tinggal dilanda banjir dengan tinggi air mencapai 50 sentimeter. 

Saya ingin bertanya ke BNPB, bagaimana cara kami untuk mendeteksi tanda-tanda bencana banjir akan datang supaya kami punya waktu untuk melakukan evakuasi diri dan harta benda?

Sebenarnya apa yang dapat dilakukan kami sebagai warga untuk mencegah jauh-jauh hari bencana banjir ini. Karena kami tidak hanya antisipasi banjir ini cuma dilakukan oleh pemerintah. 

Apa saja sosialisasi yang telah dilakukan BNPB kepada warga khususnya untuk dapat memahami potensi bencana banjir atau tanah longsor? Terimakasih 

Jawaban

Bapak Jusmardi yang baik di Kecamatan Lubuk Sikarah, Kota Solok.

Terima kasih atas pertanyaan-pertanyaan Bapak. Turut prihatin atas peristiwa banjir yang melanda Lubuk Sijarah baru-baru ini. Informasi dari Buku Saku Siaga Bencana dan dari beberapa sumber lainnya dapat membantu memahami banjir.

Banjir merupakan peristiwa ketika air menggenangi suatu wilayah yang biasanya tidak digenangi air dalam jangka waktu tertentu. Banjir biasanya terjadi karena curah hujan turun terus menerus dan mengakibatkan meluapnya air sungai, danau, laut atau drainase karena jumlah air yang melebihi daya tampung media penopang air dari curah hujan tadi. Selain disebabkan faktor alami, yaitu curah hujan yang tinggi, banjir juga terjadi karena ulah manusia.

Contoh, berkurangnya kawasan resapan air karena alih fungsi lahan, penggundulan hutan yang meningkatkan erosi dan mendangkalkan sungai, serta perilaku tidak bertanggung jawab seperti membuang sampah di sungai dan mendirikan hunian di bantaran sungai. 

Kejadian bencana banjir biasanya sangat bersifat lokal. Satu daerah bisa saja mengalami banjir namun di daerah lainnya tidak.

Oleh sebab itu, informasi mengenai banjir yang resmi biasanya berasal dari institusi di daerah yang bertanggung jawab, seperti BPBD atau BMKG. Kendati sifatnya bencana lokal, namun terkadang banjir juga dapat meluas dan melumpuhkan kehidupan perkotaan seperti yang pernah terjadi di Jabodetabek di awal tahun 2020. Oleh sebab itu, langkah antisipasi harus dilakukan baik sebelum, saat, dan pascabencana banjir. 

 

Melihat penjelasan di atas, semua warga perlu memperhatikan beberapa tanda penting akan terjadinya banjir, antara lain :  

1. Resapan air hujan kurang maksimal oleh tanah yang ada di sekitar hingga akhirnya menimbulkan genangan air. Rendahnya penyerapan tersebut dapat diakibatkan oleh alih fungsi lahan (menjadi bangunan) atau tingginya curah hujan

2. Saluran drainase air mendapat air yang melebihi kapasitasnya akibat  penyaluran air tidak lancar. Hal ini dapat terjadi akibat penyumpatan oleh sedimen atau sampah. Air tidak dapat mengalir dengan baik adalah factor penting yang perlu diperhatikan

3. Terjadi hujan yang tinggi dan berlangsung lama dapat mengakibatkan aliran sungai mengalami kenaikan yang mengkhawatirkan. 

4. Saat curah hujan tinggi, terlihat aliran sungai menyurut dapat menjadi tanda akan terjadi banjir (bahkan banjir bandang). Adanya material longsor atau lainnya di daerah hulu atau sepanjang aliran sungai yang terhalang, suatu saat air akan meluap naik dan mengalir dengan cepat ke area daratan rendah.

5. Apabila air sungai berubah warna menjadi keruh karena tercampur dengan tanah dan lumpur, diserta adanya suara gemuruh dari arah aliran sungai. 

 

Upaya pra-bencana untuk mencegah banjir merupakan tindakan yang paling penting antara lain dilakukan:

1. Mengetahui tingkat kerentanan tempat tinggal kita, apakah berada di zona rawan banjir. 

2. Mengetahui cara-cara untuk melindungi rumah kita dari banjir. 

3. Mengetahui saluran dan jalur yang sering dilalui air banjir dan apa dampaknya untuk rumah kita. 

4. Melakukan persiapan untuk evakuasi, termasuk memahami rute evakuasi dan daerah yang lebih tinggi. 

5. Melakukan persiapan untuk evakuasi, termasuk memahami rute evakuasi dan daerah yang lebih tinggi. 

6. Membicarakan dengan anggota keluarga mengenai ancaman banjir dan merencanakan tempat pertemuan apabila  anggota keluarga terpencar-pencar. 

7. Mengetahui bantuan apa yang bisa diberikan apabila ada anggota keluarga yang terkena banjir. 

8. Mengetahui kebutuhan-kebutuhan khusus anggota keluarga dan tetangga apabila banjir terjadi. 

9. Membuat persiapan untuk hidup mandiri selama sekurangnya tiga hari, misalnya persiapan tas siaga bencana, penyediaan makanan dan air minum.

10. Mengetahui bagaiamana mematikan air, listrik, dan gas. 

11. Mempertimbangkan asuransi banjir. 

 

12. Berkaitan dengan harta dan kepemilikan, maka Anda bisa membuat catatan harta kita, mendokumentasikannya dalam foto, dan simpan dokumen tersebut di tempat yang aman. 

 

 

Sedang pada saat banjir, beberapa tindakan yang perlu kita lakukan antara lain:

1. Simaklah informasi dari berbagai media mengenai informasi banjir untuk meningkatkan kesiapsiagaan. 

2. Segeralah evakuasi ke tempat yang lebih tinggi. 

3. Waspada terhadap arus bawah, saluran air, kubangan, dan tempat-tempat lain yang tergenang air. 

4. Ketahui risiko banjir dan banjir bandang di tempat Anda 

5. Apabila Anda harus bersiap untuk evakuasi: amankan rumah dan harta benda Anda ke bagian yang lebih tinggi di dalam rumah. 

6. Matikan semua jaringan listrik apabila ada instruksi dari pihak berwenang. Cabut alat-alat yang masih tersambung dengan listrik. Jangan menyentuh peralatan yang bermuatan listrik apabila Anda berdiri di atas/dalam air 

7. Jika ada perintah evakuasi dan Anda harus meninggalkan rumah: Jangan berjalan di arus air.

8. Apabila Anda harus berjalan di air, berjalanlah pada pijakan yang tidak bergerak. Gunakan tongkat atau sejenisnya untuk mengecek kepadatan tempat Anda berpijak. 

9. Jangan mengemudikan mobil di wilayah banjir. Apabila air mulai naik, abaikan mobil dan keluarlah ke tempat yang lebih tinggi.

10. Bersihkan dan siapkan penampungan air untuk berjaga-jaga seandainya kehabisan air bersih. 

11. Waspada saluran air atau tempat melintasnya air yang kemungkinan akan dilalui oleh arus yang deras karena kerap kali banjir bandang tiba tanpa peringatan. 

 

BNPB ada portal inarisk untuk mengetahui risio bencana hingga tingkat kabupaten/kota. Silakan buka www.inarisk.bnpb.go.id atau unduh inarisk portal melalui playstore atau Appstore Anda. Buka juga BNPB TV untuk mengetahui beberapa animasi dan simulasi terkait bencana.

 
Berita Terpopuler