Pertamina Cilacap Uji Coba Produksi Green Diesel dan Avtur

Produk avtur dan green diesel dari Pertamina CIlacap belum akan dijual.

Pertamina
ertamina RU IV akan memproduksi BBM jenid green diesel dan dan green avtur.
Rep: Eko Widiyatno Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Pertamina Refinery Unit (RU) IV Cilacap memperluas basis produksinya. Setelah sukses memproduksi BBM jenis pertalite, Pertamina RU IV akan memproduksi BBM jenid green diesel dan dan green avtur.

''BBM jenis ini, 100 persen menggunakan bahan baku minyak sawit,'' kata Area Manager Communication, Relations, & CSR Pertamina RU IV Cilacap, Hatim Ilwan, Kamis (14/1).

Baca Juga

Dia menyebutkan, dalam upaya memproduksi green diesel dan green avtur ini, pihaknya sedang melakukan uji coba yang rencananya akan berlangsung hingga akhir pekan ini, 16 Januari 2021. ''Proses uji cobanya, sebenarnya sudah berlangsung sejak akhir Desember 2020. Nanti setelah 16 Januari, hasil ujicoba ini akan dievaluasi secara keseluruhan,'' jelasnya.

Menurutnya, bahan baku green diesel atau yang disebut BBM D 100 ini, seluruhnya menggunakan  bahan baku minyak sawit. Proses produksinya menggunakan metode RBDPO  (Refined, Bleached and Deodorized Palm Oil).

Melalui proses proses RBDPO, bahan baku minyak sawit dilakukan proses penyulingan untuk menghilangkan asam lemak bebas. Setelah itu dilakukan penjernihan untuk menghilangkan warna dan bau.

Sedangkan untuk green avtur yang bahan bakunya juga menggunakan minyak sawit, diolah dengan menggunakan proses RBDPKO (Refined, Bleached and Deodorized Palm Kernel Oil). Prosesnya hampir sama dengan DBDPO, hanya proses akhirnya yang berbeda.

Hatim menyatakan, dalam produksi green diesel dan green avtur, Pertamina RU IV telah memiliki sarana dan fasilitas yang memadai. Termasuk sarana dan fasilitas penerimaan minyak sawit melalui dermaga Jetty 67 (dermaga) di komplek kilang, sebelum didistribusikan ke tangki RBDPO. ''Pada tahap awal, Pertamina RU IV rencananya akan memproduksi BBM D-100 sebanyak 3.000 barrel per hari,'' katanya.

Sedangkan untuk produk green avtur, menurutnya, baru sebatas untuk  memastikan kualitasnya. ''Produk ini nantinya belum akan dijual ke pasar. Ujicoba ini kami lakukan untuk memastikan kami juga mampu memproduksi bahan bakar pesawat terbang dari bahan baku minyak sawit,'' katanya.

Menurutnya, upaya menuju proses produksi green diesel dan green avtur ini, merupakan bentuk komitmen RU IV memproduksi bahan bakar minyak ramah lingkungan. ''Pengembangan produk BBM D-100 ini, diharapkan bisa memberikan efek positif yang lebih luas dalam menciptakan ketahanan energi nasional. Dengan proses produksi ini, negara bisa menekan impor minyak mentah yang bersumber dari energi fosil,'' katanya.

 
Berita Terpopuler