Anggota Dewan AS Trauma dengan Penyerangan Capitol Hill

Cortez khawatir dengan teori konspirasi QAnon dan supremasi kulit putih.

EPA-EFE/JIM LO SCALZO
Pendukung Presiden AS Donald J. Trump di Capitol Rotunda setelah melanggar keamanan Capitol di Washington, DC, AS, 06 Januari 2021. Para pengunjuk rasa memasuki Capitol AS tempat sertifikasi pemungutan suara Electoral College untuk Presiden terpilih Joe Biden berlangsung.
Rep: Lintar Satria Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Anggota House of Representatives Amerika Serikat (AS) Alexandria Ocasio-Cortez mengatakan ia sempat berpapasan dengan pendukung Presiden Donald Trump yang menyerbu Gedung Kongres pekan lalu. Di Instagram Live Selasa (12/1) lalu Ocasio-Cortez mengatakan ia sempat berpikir 'akan mati' dalam peristiwa tersebut.

"Rabu lalu menjadi peristiwa yang sangat traumatis, dan tidak berlebihan untuk mengatakan banyak anggota House yang hampir dibunuh," kata AOC, seperti yang dikutip Huffington Post, Rabu (13/1).

Anggota Partai Demokrat dari sayap progresif itu mengatakan karena alasan keamanan ia tidak bisa memberikan penjelasan lebih detail tentang kejadian 6 Januari lalu. Ocasio-Cortez yang kerap disebut AOC itu mengatakan selama kerusuhan berlangsung ia tidak merasa aman berada di sekitar anggota Kongres yang lain.

Ia mengatakan khawatir bila 'simpatisan teori konspirasi QAnon dan supremasi kulit putih' di Kongres dapat 'kesempatan itu untuk melukai, menculik dan melakukan hal buruk pada dirinya.  QAnon teori konspirasi yang percaya Trump memerangi pemuja setan pemakan daging manusia yang menjalankan perdagangan seksual anak di dalam pemerintahan AS.

Anggota House yang pendukung QAnon, Lauren Boebert dikecam setelah mencicit mengenai ketua House Nancy Pelosi selama penyerbuan terjadi.

Baca Juga

Anggota House dari Partai Republik Mikie Sherrill mengaku satu hari sebelum penyerbuan terjadi ia melihat salah satu rekannya di Kongres menunjukkan lorong-lorong Capitol Hill pada sekelompok orang.

Kepolisian Capitol Hill belum merespons permintaan komentar mengenai kejadian yang dipaparkan Ocasio-Cortez. Perempuan termuda yang pernah terpilih menjadi anggota House of Representatives itu mengecam keras Trump dan anggota Kongres yang memicu penyerbuan ke Capitol Hill.

Dalam peristiwa yang menewaskan lima orang termasuk seorang petugas polisi itu pendukung Trump mencoba menghentikan Kongres meresmikan kemenangan Presiden terpilih Joe Biden. Ocasio-Cortez juga mengecam Senator Ted Cruz dan Josh Hawley yang mengajukan keberatan atas hasil pemilihan presiden 3 November lalu.

"Ted Cruz dan Josh Hawley kalian tidak pantas berada di Senat Amerika Serikat, kalian tidak pantas duduk di jabatan terpilih mana pun ketika kalian tidak percaya pada pemilihan yang sah," kata Ocasio-Cortez.

Ia meminta keduanya serta 145 orang anggota Kongres dari Partai Republik lainnya untuk mengundurkan diri dari House dan Senat. Mereka para wakil rakyat yang menolak hasil pemilihan presiden yang demokratis dan sah. "Karena mereka lebih memilih untuk mencengkram kekuasaan daripada menghormati demokrasi kami," katanya.

 
Berita Terpopuler