Peran Muslim dalam Perang Balkan Tampil dalam Serial Turki

Serial tersebut akan memperkuat persaudaraan antara Turki dan Pakistan.

Dok Istimewa
Peran Muslim dalam Perang Balkan Tampil dalam Serial Turki. Perusahaan itu juga yang memproduksi serial Ertugrul Turki yang laris manis di televisi Pakistan. (ilustrasi)
Rep: Kiki Sakinah Red: Ani Nursalikah

IHRAM.CO.ID, ISLAMABAD -- Sebuah perusahaan produksi film Turki akan memproduksi serial televisi bersejarah yang menyoroti peran Muslim di sub-benua selama Perang Balkan. Sebelumnya, perusahaan tersebut merilis serial superhit, Resurrection: Ertugrul, yang telah menarik banyak penonton global.

Baca Juga

Serial bersejarah yang diusulkan oleh Turki dan Pakistan itu mengangkat judul film Turki Lala"Kami sudah mulai menulis skenario serial Turki Lala. Pertama, kami akan menyiapkan naskah dan kemudian akan mulai syuting," kata Kemal Tekden dari Tekden Film kepada Anadolu Agency, dilansir Senin (11/1).

Tekden dan timnya tiba di Pakistan pada Kamis lalu dalam kunjungan lima hari. Mereka disambut hangat oleh para pejabat dan warga Pakistan. Tim bertemu dengan Perdana Menteri Imran Khan dan membahas Turki Lala.

"Aktor dari Pakistan dan Turki akan mengerjakan serial ini yang sebagian besar akan syuting di Turki," kata Tekden.

Lala, dalam bahasa Pashto, mengacu pada kakak laki-laki. Serial ini akan menyoroti peran Muslim dari sub-benua yang pergi ke Turki pada 1920 dan melawan pasukan imperialis.

 

Kebanyakan Muslim yang membantu Turki, melakukan perjalanan dari Pakistan saat ini berada di bawah bendera Gerakan Khilafat, sebuah kampanye untuk mendukung Kekaisaran Ottoman di awal abad ke-20. Selama pertemuan dengan Khan, Ketua Komite Kashmir Shehryar Afridi menjelaskan kepadanya tentang serial tersebut.

Ia mengatakan, Turki Lala memainkan peran penting dalam Gerakan Khilafat. Afridi merujuk pada Abdur Rehman Peshawari, yang membuat perbedaan dengan menjadi salah satu reporter pertama untuk Anadolu Agency ketika didirikan pada awal 1920-an.

Lahir pada 1886 di Peshawar, ibu kota provinsi Khyber Pakhtunkhwa di Pakistan, dari keluarga kaya Samdani, Peshawari meninggalkan studinya untuk bergabung dengan misi rakyat untuk membantu Turki selama perang Balkan.

"Serial ini sangat penting di mana kami akan menyoroti peran Muslim dari sub-benua yang mereka mainkan selama perang kemerdekaan Turki," kata Tekden.

Ia mengatakan, serial tersebut akan memperkuat persaudaraan antara Turki dan Pakistan. Dia lantas berterima kasih kepada Khan karena menayangkan Ertughrul dan Yunus Emre di televisi yang dikelola pemerintah Pakistan.

 

Menurut Tekden, Khan mengatakan dia menunggu lebih banyak serial sejarah yang dapat mendidik generasi muda tentang sejarah di sub-benua tersebut. Pertemuan dengan Imrah Khan tersebut juga dihadiri Celal Al, yang memerankan Abdur Rehman Ghazi di film Ertugrul. 

Pada kesempatan itu, Celal Al berterima kasih kepada Khan dan masyarakat Pakistan atas sambutan hangatnya. Celal adalah bagian dari tim Tekden yang bertemu Khan ketika perdana menteri memuji pekerjaan mereka dalam memproduksi seri Ertugrul.

"Imran Khan adalah orang yang sangat baik dan sopan dan juga teman dekat Presiden kami Recep Tayyip Erdogan," kata Celal.

Celal mengatakan, dia merasa seperti berada di negaranya sendiri, terlepas dari jarak 5.000 kilometer antara Turki dan Pakistan. Ia merasa berada di Ankara, Bursa atau Istanbul saat berada di Pakistan.

"Sungguh, saya cinta negara ini (Pakistan). Orang-orang dengan hangat menyambut kami di sini dan saya merasa orang-orang Pakistan melihat ke arah Turki dengan harapan, yang saya sadari di sini Turki lebih besar dari dirinya sendiri," kata Celal.

Ia menambahkan, serial televisi dan film bisa memainkan peran penting dalam memperkuat persaudaraan dan mendidik generasi muda mereka. Pasalnya, Turki dan Pakistan adalah dua negara persaudaraan yang memiliki sejarah dan hubungan persaudaraan yang panjang.

"Orang-orang tidak melihat kami sebagai aktor. Kami mengharapkan mereka karena Ertugrul Ghazi memberi mereka harapan baru," ujarnya.

Dia juga berbicara tentang kekejaman yang dilakukan terhadap Muslim di India, Kashmir, Myanmar, Turkistan Timur, Suriah, Irak dan Palestina. "Hati kami bersama dengan Muslim yang berada di bawah penindasan dan penganiayaan," tambahnya.

 

https://www.aa.com.tr/en/asia-pacific/tv-series-to-show-asian-muslims-role-in-balkan-wars/2104599

 
Berita Terpopuler