Banyak Ibu Hamil Takut Dites Usap Covid-19

Masih banyak ibu hamil yang ragu atau takut menjalani tes usap sebelum melahirkan

Prayogi/Republika.
Dokter memberikan bunga dan kue kepada pasien yang baru melahirkan di RSIA Tambak, Jakarta, Selasa (22/12). Masih banyak ibu hamil yang ragu atau takut menjalani tes usap sebelum melahirkan. Ilustrasi.
Rep: Antara Red: Christiyaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, BATUSANGKAR -- Masih banyak ibu hamil di Kabupaten Tanah Datar takut untuk melakukan tes usap atau swab tes dua pekan menjelang persalinan. Keterangan ini disampaikan juru bicara percepatan penanganan Covid-19 Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, Roza Mardiah.

"Kalau secara keseluruhan partisipasi warga Tanah Datar yang melakukan tes swab cukup tinggi tapi khusus untuk ibu hamil masih banyak yang ragu atau takut," kata dia di Batusangkar Kamis.

Roza mengatakan tes usap yang dilakukan kepada ibu hamil 14 hari menjelang melahirkan bertujuan untuk mengurangi risiko penularan Covid-19. Karena kenyataannya masih banyak ditemukan ibu hamil yang waktu persalinan dinyatakan positif sehingga berdampak bagi tenaga kesehatan.

"Ada beberapa kita temukan ibu hamil diwaktu persalinannya positif, itu kan bahaya bagi tenaga kesehatan. Selain itu ibu hamil yang mendatangi dan melahirkan difasilitas kesehatan juga akan diminta lembaran hasil swabnya," katanya.

Roza mengatakan banyaknya ibu hamil yang tidak melakukan tes usap dikarenakan ketidaktahuan, stres yang berlebihan, serta takut untuk di tes usap. Dia mengharapkan tenaga kesehatan terus memberikan edukasi kepada masyarakat terkait Covid-19 sehingga mereka mau melakukan tes usap.

"Kita terus memantau melalui tim pemantau kerja di kecamatan agar ibu hamil secara sukarela melakukan swab 14 hari sebelum melahirkan," ujarnya. Tenaga kesehatan juga harus melindungi diri sendiri terlebih dahulu setelah itu baru melakukan tindakan terhadap pasien.

Kasus positif Covid-19 pada Kamis terdapat penambahan sebanyak 12 orang. Dengan demikian secara akumulasi terkonfirmasi berjumlah 868 orang dan 740 dinyatakan sembuh.

Baca Juga

 
Berita Terpopuler