Joe Biden Serukan Pemulihan Demokrasi Usai Kerusuhan

Joe Biden batal menyampaikan pidato yang berfokus pada pemulihan ekonomi

AP/Carolyn Kaster
Presiden terpilih Joe Biden
Rep: Fergi Nadira Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat Joe Biden menyerukan pemulihan demokrasi usai kerusuhan oleh pendukung Donald Trump di Capitol Hill, Rabu (6/1) waktu setempat. Dari Delaware, Biden sebelumnya berencana menyampaikan pidato yang berfokus pada ekonomi di masa pandemi.

Baca Juga

Namun tidak lama sebelum pidatonya, para demonstran masuk ke Gedung Capitol, Washington DC menguasai ruang-ruang Senat. "Demokrasi kita berada di bawah serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya, tidak seperti yang pernah kita lihat di zaman modern," ujar Biden setelah insiden tersebut.

Menurutnya, insiden kekerasan dan kekacauan itu adalah serangan terhadap supremasi hukum. Pada Rabu (6/1) waktu setempat, para perusuh pendukung Trump menduduki kursi Kongres selama beberapa jam. Pasukan Garda Nasional dikerahkan, dan jam malam di seluruh kota diberlakukan.

"Saya meminta massa ini untuk mundur dan memberi jalan demokrasi maju," ujar Biden. Dalam pidatonya yang hanya memakan waktu sekitar 10 menit dan ditayangkan di televisi pada layar terpisah dari gedung Capitol yang masih diduduki, Biden berusaha untuk menunjukkan ketenangan.

Dia mengatakan bahwa negara yang terpecah masih bisa bersatu. Dia kembali ke tema yang menjadi inti dari kampanye kepresidenannya, termasuk menemukan kesamaan landasan politik, dan berjanji menjadi presiden untuk semua orang Amerika, bahkan mereka yang tidak memilihnya. Namun Biden juga mengungkapkan keterkejutan dan kemarahannya.

"Ini tidak layak, ini kekacauan," katanya. Kerusuhan mulai meletus ketika sesi gabungan untuk sertifikasi kemenangan Biden dilakukan. Pada saat sesi berlangsung, Trump masih sempat mengatakan, bahwa telah terjadi penipuan atas pemilihan presiden dengan klaim yang tak berdasar.

Pendukung Trump kemudian bergerak mengepung Capitol. Beberapa jam kemudian, setelah adegan yang terekam video sangat dramatis dan bersejarah, para pendukung Trump berhasil dipukul mundur dari gedung. Kongres kemudian melanjutkan sesi pengesahan.

Biden menuduh Trump melakukan pengkhianatan dengan hasutannya. "Kata-kata seorang presiden itu penting, tidak peduli seberapa baik atau buruk presiden itu. Yang terbaik, perkataan seorang presiden dapat menginspirasi. Paling buruk, mereka bisa menghasut," ujar Biden.

Biden meminta Trump untuk tampil di televisi nasional segera, untuk memenuhi sumpahnya dan membela Konstitusi dan menuntut diakhirinya pengepungan tersebut. Sebaliknya, Trump merilis video beberapa jam setelah kerusuhan.

"Saya tahu rasa sakit Anda. Saya tahu sakit hatimu. Tapi kamu harus pulang sekarang," ujar Trump. Dia kemudian menyebut para pendukungnya sangat istimewa.

Pidato asli Biden lalu ditunda lebih dari satu jam karena para ajudannya merobek pidato asli yang dijadwalkan akan membicarakan pemulihan ekonomi pascapandemi. Dia bekerja untuk menyusun pernyataan baru yang dapat membahas apa yang terjadi lebih dari 100 mil jauhnya di ibu kota negara.

Tampaknya tidak ada keamanan tambahan di sekitar Biden atau iring-iringan mobilnya. Namun, ketika presiden terpilih berada di belakang panggung, para agen dengan detail Dinas Rahasia AS berdiri di tempat mereka di depan panggung tempat dia akan berbicara.

Saat memulai pidatonya, Biden mengatakan peristiwa di Capitol tidak mencerminkan Amerika yang sebenarnya. "Jangan mewakili siapa kami," kata dia.

"Pekerjaan saat ini dan pekerjaan empat tahun ke depan haruslah pemulihan demokrasi, kesopanan, kehormatan, rasa hormat, supremasi hukum," katanya. "Sederhana saja, kesopanan sederhana. Pembaruan politik yang membahas tentang memecahkan masalah, saling memperhatikan, tidak menyalakan api kebencian dan kekacauan," ujarnya menambahkan.

 
Berita Terpopuler