Nyaris Rp 3.000 per saham, Analis: BRIS Masih Uptrend

Harga BRIS ditutup 2.710 pada perdagangan Kamis.

Republika/Yasin Habibi
Pergerakan saham BRI Syariah terus menunjukkan kenaikan signifikan menjelang legal merger pada 1 Februari 2021. Analis Binaartha Sekuritas, M Nafan Aji Gusta Utama mengatakan tren pergerakan saham untuk naik masih cukup kuat.
Rep: Lida Puspaningtyas Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pergerakan saham BRI Syariah terus menunjukkan kenaikan signifikan menjelang legal merger pada 1 Februari 2021. Analis Binaartha Sekuritas, M Nafan Aji Gusta Utama mengatakan tren pergerakan saham untuk naik masih cukup kuat.

"Saya akui BRIS masih sangat uptrend," katanya pada Republika.co.id, Kamis (7/1).

BRIS naik sekitar 210 poin atau delapan persen pada hari ini di pukul 14.00 WIB hingga titik tertinggi tercatat di level 2.920. Saham BRIS ditutup di level 2.710 atau naik 7,97 persen pada penutupan perdagangan Kamis.

Menurut Nafan, investor lebih cenderung mengamati hasil kinerja laporan keuangannya.

Meski bersifat tentatif, saham BRIS prospektif untuk investasi jangka panjang. Menjelang legal merger, sentimen positif masih lebih tinggi dibanding sentimen negatif.

Saat itu, porsi kepemilikan publik akan menyusut jadi 4,4 persen dari saat ini saham publik memiliki porsi 23,3 persen. Meski ada potensi penurunan, Nafan mengatakan semuanya akan tergantung mekanisme pasar.

Harga saham akan turun jika sentimen negatif jauh lebih besar dibandingkan dengan sentimen positif. Untuk sementara ini, investor ritel juga berharap mendapatkan profit gain pada periode pembagian dividen pada waktu mendatang.

 

"Pergerakan harga saham mengikuti mekanisme pasar, jika masih terjadi strong demand maka pergerakan harga saham bisa terus uptrend," katanya.

Apalagi, Bank Syariah Indonesia berpotensi mengoptimalkan peluang market yang besar. Tidak hanya dari potensi bisnis industri halal yang sering digaungkan, juga jumlah penduduk Indonesia yang mayoritas adalah Muslim.

Menanggapi kenaikan harga saham BRIS yang signifikan, Sekretaris Perusahaan BRI Syariah, Mulyatno Rachmanto menyebutnya respons atas peningkatan kinerja perusahaan selama 2020. Menjelang legal merger, performa unggul dari tiga bank syariah anak usaha BUMN akan digabungkan.

 

"Kami mengapresiasi masyarakat yang telah berinvestasi saham BRIS," katanya. Perdagangan saham BRIS akan tetap dilakukan sesuai mekanisme pasar pada saat legal merger 1 Februari 2021.

 
Berita Terpopuler