Corona Bisa Bertahan di Udara, Gimana Supaya tak Tertular?

Langkah pencegahan penularan Covid-19 secara airborne di RS tampak efektif.

EPA-EFE/Mourad Balti Touati
Lorong Rumah Sakit San Paolo, Milan, Italia, 4 Januari 2021. Demarkasi zona rumah sakit telah menjadi strategi yang efektif dalam mencegah penularan Covid-19 dari virus corona yang menyebar di udara.
Rep: Gumanti Awaliyah Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Lembaga penelitian Center for Cellular and Molecular Biology (CCMB) dan CSIR-Institute of Microbial Technology (IMTech) yang berbasis di Hyderabad, India telah merilis temuan tentang sifat SARS-CoV-2 yang ditularkan lewat udara (airborne). Proyek penelitian ini bekerja sama dengan enam rumah sakit, tiga di daerah Hyderabad dan tiga lainnya di Chandigarh.

Dari keenam rumah sakit itu, para ahli mencari apakah partikel virus dapat ditemukan dalam sampel udara di bangsal rumah sakit. Mereka menggunakan air sampler untuk mengumpulkan partikel virus, kemudian menganalisanya menggunakan RT-PCR (reverse transcription polymerase chain reaction).

Hasilnya, peneliti menemukan virus corona tipe baru penyebab Covid-19 ada pada sampel udara dari bangsal rumah sakit khusus Covid-19. Sebaliknya dengan bangsal non Covid-19. Ini menunjukkan bahwa demarkasi zona rumah sakit telah menjadi strategi yang efektif.

Studi tersebut juga menunjukkan kemungkinan terjangkit SARS-CoV-2 di udara terkait langsung dengan sejumlah kasus positif Covid-19 di dalam ruangan, status gejala, dan durasi paparan. Ketika pasien Covid-19 menghabiskan waktu berjam-jam di dalam ruangan, virus ditemukan di udara selama lebih dari dua jam, bahkan lebih dari dua meter dari tempat duduk mereka.

Baca Juga

Untuk kasus asimptomatik, virus tidak menyebar lebih jauh jika orang duduk di ruangan tanpa aliran udara dari kipas angin atau pendingin ruangan (AC).

“Hingga vaksin tersedia, menjaga jarak sosial dan memakai masker adalah pencegahan terbaik,” kata Direktur IMTech Dr Sanjeev Khosla, seperti dikutip dari Times Now News pada Rabu (6/1).

Direktur CCMB Dr Rakesh Mishra menyebut, semua temuan ini menunjukkan bahwa SARS-CoV-2 dapat bertahan di udara untuk beberapa waktu. Meski demikian, protokol pencegahan Covid-19 diyakini menjadi cara untuk mengekang pandemi ini.

“Kita jangan lengah. Terus praktikkan protokol kesehatan dengan ketat agar kita dapat kembali hidup normal dengan lebih nyaman. Mendeteksi dan mengisolasi kasus positif sejak dini juga dapat membantu mencegah penyebaran di antara anggota keluarga lainnya juga di lingkungan rumah,” kata Mishra yang juga terlibat dalam studi ini.

 
Berita Terpopuler