KAI Prediksi Kenaikan Jumlah Pengguna KRL usai Libur Panjang

Pada Desember 2020, rata-rata jumlah pengguna KRL tiap harinya mencapai 355.303 orang

Antara/Galih Pradipta
KAI Commuter memprediksi akan ada kenaikan jumlah pengguna KRL usai libur panjang pergantian tahun. VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba mengatakan setiap awal pekan merupakan hari dengan jumlah pengguna KRL yang paling banyak dibanding hari-hari lainnya. KAI Commuter memperkirakan adanya kenaikan jumlah penumpang pada Senin (4/1).
Rep: M Nursyamsi Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- KAI Commuter memprediksi akan ada kenaikan jumlah pengguna KRL usai libur panjang pergantian tahun. VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba mengatakan setiap awal pekan merupakan hari dengan jumlah pengguna KRL yang paling banyak dibanding hari-hari lainnya. KAI Commuter memperkirakan adanya kenaikan jumlah penumpang pada Senin (4/1).

Baca Juga

"Guna menghindari antrean di stasiun pada awal minggu ini, KAI Commuter mengimbau para pengguna kembali ke Jakarta atau pun lokasi wilayah aktivitas kerjanya dengan memanfaatkan kondisi KRL yang lebih lengang pada hari Ahad di akhir pekan ini," ujar Anne dalam siaran pers di Jakarta, Ahad (3/1).

Anne menyampaikan sejak 18 Desember 2020 hingga 2 Januari 2021 ini, tercatat jumlah pengguna KRL sebanyak 4,791,492 orang. Dengan volume pada 31 Desember 2020 yaitu 311.183, 1 Januari 2021 tercatat 197.110, dan 2 Januari 2021 terdapat 271.561 pengguna. 

"Pada Desember 2020, rata-rata jumlah pengguna KRL tiap harinya mencapai 355.303 pengguna dengan jumlah pengguna tertinggi setiap Senin pada tiap pekannya," ungkap Anne.

Walaupun demikian, ucap Anne, KAI Commuter tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat dengan melakukan penyekatan antrean masuk stasiun, pembatasan pengguna hingga maksimal 74 orang per kereta, pengecekan suhu tubuh, wajib memakai masker, memanfaatkan fasilitas mencuci tangan yang tersedia di seluruh stasiun, serta selalu menjaga jarak.

Hingga 8 Januari 2021 mendatang, KAI Commuter tetap menyesuaian jam operasional perjalanan KRL dari pukul 04.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB. Dalam penyesuaian jam operasional ini, ungkap Anne, KAI Commuter mengoperasikan 964 perjalanan KRL Commuter Line per harinya dengan total sebanyak 91 rangkaian kereta. 

"Penyesuaian ini sebagai bentuk dukungan KAI Commuter terhadap upaya bersama mengendalikan penyebaran virus Covid-19 dengan tetap melayani kebutuhan mobilitas esensial dari masyarakat," ucap Anne.

Anne menambahkan, jumlah perjalanan KRL pada hari kerja masih terfokus pada pukul 06.00-08.00 WIB dan 17.00 sampai 19.00 WIB, selain di waktu tersebut KRL nampak lebih lengang dan tidak ada antrean penyekatan pengguna. Para pengguna jasa dapat memanfaatkan akhir pekan ini maupun waktu-waktu tersebut untuk naik KRL dengan lebih nyaman. 

KAI Commuter berharap para pengguna dapat mengatur perjalanannya dengan lebih fleksibel dan memiliki kesadaran untuk tidak naik ke dalam kereta yang telah terisi oleh para pengguna sesuai marka yang ada. Pengguna bisa mengatur waktu perjalanannya dengan melihat jadwal, posisi real time kereta dan kondisi antrean di stasiun melalui aplikasi KRL Access.

"Pengguna juga diimbau  mempersiapkan KMT, kartu uang elektonik bank, atau tiket kode QR dengan saldo yang cukup sehingga saat tiba di stasiun tidak perlu lagi mengantre," lanjut Anne.

KAI Commuter, sambung Anne, mengimbau seluruh pengguna KRL mentaati protokol kesehatan dan aturan-aturan tambahan dalam menggunakan KRL, seperti pengguna yang sudah lanjut usia atau berusia 60 tahun ke atas, tiap harinya hanya dapat menggunakan KRL di luar jam sibuk yaitu pukul 10.00 hingga 14.00 WIB. Para pengguna yang membawa barang sesuai ketentuan namun ukurannya dapat mengganggu penerapan jaga jarak aman di KRL juga hanya dapat naik di luar jam sibuk. 

 

"Sedangkan anak balita untuk sementara masih dilarang untuk naik KRL. Protokol kesehatan 3M juga senantiasa wajib dijalankan oleh para pengguna maupun petugas kami di stasiun maupun di dalan KRL. Aturan ini penting untuk selalu diikuti demi kesehatan bersama," kata Anne menambahkan.

 
Berita Terpopuler