Ribuan Kendaraan Menuju Kawasan Puncak Diputar Balik

Mereka harus putar balik karena tidak membawa surat hasil rapid test antigen.

Republika/Shabrina Zakaria
Petugas gabungan Satgas Covid-19 Kabupaten Bogor meminta surat hasil rapid test antigen kepada wisatawan yang hendak berangkat menuju Jalan Raya Puncak, Kamis (31/12).
Rep: Shabrina Zakaria Red: Andi Nur Aminah

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Ribuan kendaraan yang bergerak menuju kawasan Puncak diputar balik oleh petugas gabungan TNI-Polri dan Satpol PP karena kedapatan tidak membawa surat hasil rapid test antigen.

Baca Juga

Hal tersebut dilakukan sebagai salah satu cara mengurangi tingkat kunjungan wisata ke area Puncak di libur tahun baru 2021.

Kasatpol PP Kabupaten Bogor, Agus Ridho, mengatakan, jumlah kendaraan yang diputar balik pada masa liburan ini paling banyak pada malam tahun baru, yakni 31 Desember 2020.

Setidaknya, ada sekitar 1.380 kendaraan dari arah Jakarta diminta kembali ke daerah asalnya oleh petugas gabungan.

“Kalau berdasarkan data dengan kepolisian, pada saat malam tahun baru kurang lebih ada 1.380 kendaraan yang diputar balik dari Pos Gadog,” ujar Agus kepada Republika.co.id, Sabtu (2/1).

Pada waktu yang sama, lanjut Agus, sekitar 550 kendaraan menuju kawasan Puncak dari arah Cianjur dan Bandung juga diputar balik oleh petugas.

“Sementara itu, di (Pos) Rindu Alam itu yg dari arah Cianjur arah Bandung, itu sekitar 550 yang diputar balik,” lanjutnya.

 

Agus menjelaskan, sepanjang libur Natal dan tahun baru, dalam sehari rata-rata jumlah kendaraan yang diputar balik sebanyak 200 kendaraan. Kebanyakan, mereka diputarbalik karena tidak membawa surat hasil rapid test antigen.

Namun, jika ditotal jumlah kendaraan yang diminta untuk memutar balik paling banyak pada libur tahun baru, dibandingkan dengan libur Natal. “Iya, kan target kita sebetulnya libur tahun baru. Jadi banyak yang kita putar balik. Waktu itu Wakapolda kan juga turun,” kata Agus.

Selain itu, dia melanjutkan, pihaknya bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor juga masih menyediakan fasilitas rapid test antigen. Namun, jumlah alat rapid test antigen yang disiapkan setiap harinya terbatas. Yakni 200 alat.

Agus memperkirakan, jumlah wisatawan yang datang pada Sabtu atau akhir pekan akan meningkat. Sehingga, pelaksanaan rapid test diadakan di dua tempat.

“Kebetulan kita terbatas rapid yang kita siapkan setiap harinya. Dan hari ini kebetulan rapid dibagi-bagi. Ada di sini 100, kemudian di Rindu Alam 100. Jadi sekarang di batas Cianjur sedang dilaksanakan juga rapid antigen,” ujarnya.

 
Berita Terpopuler