Khutbah Pagi di Masjid Bantu Korban Penculikan Kabur

Khutbah pagi di masjid menguatkan tekadnya untuk meloloskan diri.

AP
Khutbah Pagi di Masjid Bantu Korban Penculikan Kabur. Warga beribadah di Masjid Nasional di Kuala Lumpur, Malaysia.
Rep: Zahrotul Oktaviani Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, PERAK -- Seorang pria berhasil melompat dari mobil yang bergerak untuk melarikan diri setelah dirampok malam sebelumnya. Tak hanya itu, ia juga ditahan selama 10 jam oleh empat pria dalam peristiwa penculikan di Teluk Perang, Malaysia.

Baca Juga

Pejabat Kepolisian Perak Tengah, DSP Nik Rosdi Nik Yahya, mengatakan korban yang berusia 25 tahun sedang mengendarai Honda HRV-nya di sekitar Teluk Perang, sekitar pukul 20.30 waktu setempat. Setelahnya, ia dihentikan oleh empat orang yang menggunakan mobil Proton Waja.

Dilansir di Bernama, Kamis (31/12), ia mengatakan tiga tersangka lantas turun dari Proton Waja. Kemudian, dua di antaranya memperkenalkan diri sebagai polisi dan ingin melakukan pemeriksaan terhadap korban dan mobilnya.

Korban setuju diperiksa dan diajak kerja sama. Ia kemudian diborgol dan kepalanya ditutup topeng hitam. Dia kemudian dibawa ke mobilnya bersama tiga tersangka, sementara tersangka lainnya mengikuti mereka dengan Proton Waja.

“Korban dibawa dalam perjalanan yang sangat jauh dan dipukuli. Ia juga dipaksa menyerahkan barang-barang pribadi, termasuk dua telepon genggam, dompet berisi KTP, satu kartu ATM dan uang tunai 200 ringgit Malaysia,” ujar DSP Nik Rosdi Nik Yahya.

Nik Rosdi mengatakan, meski semua tersangka di dalam mobil tidak sadar, namun korban mendengar khutbah dari masjid di pagi hari. Hal ini lantas menguatkan tekadnya untuk membuka pintu mobil, melompat keluar dan menyelamatkan diri.

Korban lantas melarikan diri ke masjid dan mencari bantuan dari masyarakat, sebelum akhirnya dibawa ke kantor polisi Taiping. Kepolisian Perak Tengah menerima informasi tentang korban sekitar pukul 07.30 waktu setempat. Setelahnya, polisi menyadari pria itu adalah orang yang dicari polisi, menyusul laporan yang dibuat oleh seorang wanita di pagi yang sama.

 

“Sekitar pukul 01.40 Polsek Parit menerima laporan dari seorang wanita, yang menyatakan dia menerima telepon dari suaminya sekitar pukul 09.30, Selasa (29/12). Dalam telepon tersebut, sang penelpon memberitahukan suaminya terlibat kecelakaan di Simpang Papan Pusing dan meminta 50 ribu ringgit Malaysia sebagai kompensasi atas kendaraan yang ditabraknya," katanya.

Sambungan itu kemudian terputus dan wanita itu menerima telepon lagi yang menyatakan harga kompensasi telah turun menjadi 20 ribu ringgit. Sang penelepon juga memintanya segera mentransfer ke rekening Maybank suaminya.

"Setelah itu sambungan telepon mati lagi. Dia tidak dapat menghubungi ponsel suaminya setelah itu,” katanya.

Nik Rosdi mengatakan wanita itu dan ayahnya lantas pergi mencari korban, tetapi gagal menemukannya. Mereka kemudian mengajukan laporan ke kantor polisi dan upaya dilakukan untuk menemukan suaminya. Nik Rosdi mengimbau pihak yang memiliki informasi untuk membantu polisi dalam penyelidikan dan memberikan informasi jika menemukan Honda HRV dengan pelat nomor AKC 939. 

 

https://www.bernama.com/en/general/news.php?id=1917244

 
Berita Terpopuler