Jabar Siapkan 6 Gedung Isolasi karena RS Hampir Penuh

Tingkat keterisian RS rujukan Covid-19 di Jabar lebih dari 78 persen

Dok, Pemprov Jabar
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Rep: Arie Lukihardianti Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil yang juga Ketua Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jabar mengakui masih ada pekerjaan penanganan yang harus ditingkatkan oleh Jabar. Salah satunya, menyiapkan tempat isolasi terkait keterisian rumah sakit yang masih cukup tinggi. 

Baca Juga

"Tingkat keterisian rumah sakit rujukan Covid-19 di Jabar per 27 Desember 2020 mencapai 78,53 persen," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil saat menghadiri penyerahan donasi untuk penanganan Covid-19 di Jabar dari empat lembaga dalam acara di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa (29/12). 

Menurut Emil, untuk menambah kapasitas, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Jabar dibantu Kodam III/Siliwangi akan menggunakan Asrama Secapa AD Hegarmanah, Wisma Atlet Gunung Bohong, Dodik Belanegara Lembang, Asrama Haji Embarkasi Bekasi, LAN RI, dan fasilitas TNI wilayah priangan timur sebagai pusat isolasi. 

"Yang kurang baiknya adalah rumah sakit sudah mulai agak penuh. Oleh karena itu, kami sudah menyiapkan enam gedung (untuk isolasi), tapi kami berdoa mudah-mudahan tidak perlu digunakan,” kata Emil.

Emil pun menyampaikan kondisi dan informasi terkini terkait penanganan Covid-19 di Jabar. Ia melaporkan, beberapa indikator penanganan Covid-19 di Jabar lebih baik dari nasional. 

 

Tingkat kesembuhan pasien Covid-19 di Jabar per 27 Desember 2020 mencapai 83,38 persen. Angka tersebut berada di atas rata-rata tingkat kesembuhan nasional yakni 81,8 persen. 

Sedangkan kasus meninggal pasien Covid-19 di Jabar yakni 1,45 persen. Angka tersebut jauh di bawah rata-rata kasus meninggal nasional yang mencapai 2,9 persen. 

Menurut Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Doni Monardo, ia mengapresiasi langkah sigap Satgas Penanganan Covid-19 Jabar dalam memperkuat rumah sakit rujukan Covid-19 dan pusat isolasi nonrumah sakit. 

Tingkat keterisian rumah sakit rujukan Covid-19 di Jabar per 27 Desember 2020 mencapai 78,53 persen. Sedangkan, tingkat keterisian pusat isolasi sakit yakni 56,70 persen. 

Bed Occupancy Rate untuk Jawa Barat secara umum sudah di atas 78 persen dan angka ini tentu harus menjadi perhatian kita semua terutama dari pemerintah pusat," kata Doni. 

"Bapak Presiden, dalam arahannya, mengingatkan daerah dan memberikan dukungan dan juga tidak boleh ada daerah yang kesulitan dalam menyiapkan fasilitas perawatan,” imbuhnya. 

 

Untuk menambah kapasitas, Satgas Penanganan Covid-19 Jabar dibantu Kodam III/Siliwangi akan menggunakan Asrama Secapa AD Hegarmanah, Wisma Atlet Gunung Bohong, Dodik Belanegara Lembang, Asrama Haji Embarkasi Bekasi, LAN RI, dan fasilitas TNI wilayah priangan timur, sebagai pusat isolasi.

“Strategi yang dilakukan Jawa Barat kami berikan apresiasi terutama bantuan dari Kodam III/Siliwangi atas arahan Kepala Staf Angkatan Darat yang telah mengizinkan semua fasilitas milik TNI Angkatan Darat yang ada di wilayah Kodam III/Siliwangi bisa digunakan untuk perawatan pasien yang sudah terpapar Covid-19, khususnya yang tanpa gejala atau OTG," paparnya.

Sehingga, kata dia, rumah sakit rujukan Covid-19 yang ada ini bisa fokus untuk menangani pasien yang bergejala sedang dan berat atau kritis

Termasuk, kata dia, sejumlah hotel yang sudah direkomendasikan oleh PHRI bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Provinsi dan juga kabupaten/kota serta telah mendapatkan persetujuan dari BPKP untuk dijadikan sebagai tempat perawatan.

"Sehingga fasilitas-fasilitas milik pemerintah yang ada betul-betul bisa digunakan untuk perawatan kepada pasien,” katanya.

 
Berita Terpopuler