Jelang laga, Pelatih Sassuolo Kagumi Filosofi Menyerang Roma

Kedua tim sama-sama menganut filosofi menyerang.

EPA-EFE/RICCARDO ANTIMIANI
Ekspresi pemain AS Roma Riccardo Calafiori usai mencetak gol ke gawang Young Boys pada laga Liga Europa, Jumat (4/12) dini hari WIB.
Rep: Anggoro Pramudya Red: Gilang Akbar Prambadi

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Pertandingan antara Sassuolo melawan AS Roma akan menjadi hiburan bagi pecinta sepak bola Serie A Italia pekan ini. Selain memperebutkan tempat di kursi atas klasemen, kedua tim juga memiliki identitas serupa dengan permainan menyerang.

Allenatore Sassuolo, Roberto de Zerbi sukses membuat i Neroverdi menjadi tim pesaing lima besar Liga Italia. Tak hanya itu, ia juga menyulap penampilan Manuel Locatelli dan kolega dengan permainan lebih offensive, secara taktis.

Meski demikian, De Zerbi tak segan mengucapkan dirinya sebagai pengagum gaya bermain AS Roma. Ia mengaku sangat menyukai rencana yang dibuat oleh pelatih Paulo Fonseca.

"Saya menyukai permainan Fonseca. Dia membangun permainan dari bawah, mencari manuver dan membawa banyak pemain untuk naik ke depan. Saya pun mencoba mengembangkan ide serupa," kata De Zerbi dilansir Gazzetta Modena, Ahad (6/12).

Bentrokan di Stadion Olimpico, Ahad (6/12) malam WIB nanti, bisa menjadi pertandingan yang sangat menarik untuk disaksikan. Pesta gol bisa saja terjadi apabila berkaca dari dua pertemuan sebelumnya.

Dalam dua episode musim lalu, Roma dan Sassuolo total telah mencatat 12 gol. Pertemuan pertama 15 September 2019 Roma sukses mencukur Sassuolo dengan skor 4-2. Adapun, pada sesi kedua giliran i Neroverdi membalikan skor yang sama 4-2 di Stadion Mapei.

"Kami sangat menghormati Roma, keberuntungan untuk pergerakan kami adalah bahwa pelatih seperti Fonseca telah tiba di Serie A, karena sekarang mereka memainkan sepak bola terbaik di Italia," sambung dia.

 
Berita Terpopuler