766 Masjid di Dubai Dibuka, 55 Masjid Ditutup karena Corona

Pandemi Covid19 membuat masjid di Johor di tutup

google.com
Masjid di Kuala Terangganu, Batu Pahat, Johor. (ilustrasi)
Rep: Kiki Sakinah, Rossy Handyani Red: Muhammad Subarkah

IHRAM.CO.ID, DUBAI -- Komite Tertinggi Manajemen Krisis dan Bencana Dubai mengeluarkan arahan yang menyatakan, bahwa lebih dari 766 masjid di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), akan dibuka kembali untuk pelaksanaan sholat Jumat. Sholat Jumat di UEA akan dimulai pada 4 Desember 2020.

Departemen Urusan Islam dan Kegiatan Amal di Dubai (IACAD) mengatakan, bahwa keputusan itu diambil setelah menetapkan serangkaian pengendalian dan prosedur yang harus diikuti oleh jamaah.

"Penangguhan sholat Jumat dan khutbah telah dicabut untuk 766 masjid di Dubai, dan karena keadaan saat ini, masjid sementara telah ditambahkan, termasuk 60 masjid, untuk menampung semua jamaah, penduduk dan pengunjung Dubai," kata Direktur Jenderal IACAD, Dr Hamad Al Sheikh Ahmed Al Shaibani, dilansir di Gulf Today, Selasa (1/12).

Jumlah jamaah yang diperbolehkan untuk mengikuti sholat Jumat akan dikurangi hingga 30 persen dari kapasitas masjid. Sementara sholat diperbolehkan digelar di halaman luar dan disiarkan melalui pengeras suara.

Namun, durasi khutbah tidak akan melebihi 10 menit. Semua yang hadir harus memakai masker wajah serta membawa sajadah sendiri, dan sajadah tersebut tidak boleh ditinggal di masjid atau dipakai bersama orang lain. IACAD sendiri tengah memperbarui daftar tindakan pencegahan, menekankan perlunya berkomitmen untuk masuk dan keluar masjid secara teratur. (Kiki Sakinah)

 

Berbeda dengan Dubai, di Johor Baru sebanyak 55 masjid dan surau di kawasan Batu Pahat ditutup sementara mulai Ahad (29/11). Hal ini karena menyusul peningkatan kasus Covid-19 di distrik tersebut.

Ketua Komite Urusan Agama Islam Negara, Tosrin Jarvanthi mengatakan, shalat Jumat, shalat lima waktu dan kegiatan keagamaan di masjid serta surau untuk sementara ditangguhkan.

"Masjid dan surau sudah dikategorikan oleh Dinas Kesehatan Distrik Batu Pahat sebagai daerah berisiko," kata dia dilansir dari laman Malay Mail pada Selasa (1/12).

Dia mengatakan, masjid dan surau akan ditutup selama 14 hari atau sampai tanggal yang akan diumumkan kemudian. Saat ini total ada 180 masjid dan surau di distrik tersebut.

Sebelumnya, pemberitahuan penghentian kegiatan di seluruh masjid dan surau di distrik itu dikeluarkan oleh Kantor Batu Pahat Kadi.

Adapun Batu Pahat telah ditetapkan sebagai zona merah setelah mencatat 161 kasus aktif.

 
Berita Terpopuler