Indonesia Kuatkan Komitmen Kerja Sama untuk Vaksin Covid-19

Perjalanan ke Inggris dan Swiss ini untuk mengamankan vaksin baik melalui kerja sama.

Istimewa
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi saat berkunjung ke Inggris untuk menjajaki sejumlah kerja sama dengan pemerintah maupun perusahaan di Inggris
Rep: Dwina Agustin Red: Agus Yulianto

REPUBLIKA.CO.ID,  JENEWA -- Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Retno Marsudi, mengatakan, Indonesia, memastikan ketersedian vaksin Covid-19 dengan melakukan kerja sama multilateral, Jumat (16/10). Salah satu cara dengan melakukan pertemuan langsung di Swiss dan Inggris.

"Perjalanan ke Inggris dan Swiss ini untuk mengamankan vaksin baik melalui kerja sama bilateral dan multilateral," ujar Retno dalam press briefing secara virtual, Jumat (16/10) malam.

Retno menjelaskan, bersama Menteri BUMN, Erick Thohir, tim Indonesia menunjukan komitmen dalam menangani pandemi virus korona. Langkah ini diberkuat dengan kerja strategis bersama berbagai pihak termasuk, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Gavi, Koalisi untuk Inovasi Persiapan Epidemi (CEPI), dan UNICEF.

Kunjungan Indonesia pun untuk menyampaikan langsung terhadap surat yang diberikan Gavi kepada Presiden RI, Joko Widodo, pada 18 September. Surat itu berisi tentang ketersedian vaksin dalam kerja sama menangani pandemi.

"Tindak lanjutkan kami sampaikan secara langsung surat expression of interest, meski detailnya nanti akan dibahas," ujar Retno menyatakan Indonesia akan terus ikut memantau perkembangan vaksin yang dilakukan.

Sedangkan Menteri BUMN, Erick Thohir, menyatakan, dengan pertemuan-pertemuan itu diketahui bahwa Biofarman telah dipandang sebagai perusahaan global karena diakui kualitasnya oleh CEPI. "Kita ingin adanya keamanan untuk rakyat Indonesia," ujarnya. 

 

 
Berita Terpopuler