Volatilitas Tinggi, IHSG Diwarnai Sentimen Domestik

Pembatasan kembali ruang gerak ekonomi akibat PSBB masih direspons negatif oleh pasar

ANTARA/Puspa Perwitasari
Karyawan mengamati layar pergerakan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ilustrasi
Rep: Retno Wulandhari Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Volatilitas Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cukup tinggi pada hari ini, Jumat (18/9). Indeks dibuka di zona merah sebelum sesaat kemudian menanjak ke zona merah dan menguat ke posisi 5.061,72. Tidak bertahan lama, IHSG kembali turun ke teritori negatif dan melemah ke level 5.031,11.

Kepala riset Samuel Sekuritas, Suria Dharma, mengatakan pergerakan IHSG akan diwarnai sejumlah sentimen dalam negeri. "Kami melihat pergerakan bursa domestik masih didominasi oleh sentimen dalam negeri," kata Suria, Jumat (18/9).

Selain itu, kebijakan beberapa bank sentral termasuk The Fed maupun Bank Indonesia (BI) untuk mempertahankan suku bunga cukup memberi tekanan terhadap pasar. Hal ini mengindikasi bahwa perekonomian bahwa perekonomian belum bisa pulih dalam waktu dekat.

Di sisi lain, pembatasan kembali ruang gerak ekonomi akibat pengetatan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) masih akan direspons negatif oleh pasar. Pelaku pasar juga terus mengamati kasus Covid-19 yang terus meningkat secara harian.

Sementara itu, perdagangan pasar saham AS ditutup melemah semalam dengan sektor teknologi yang terkoreksi paling dalam. Tercatat S&P 500 turun 0,84 persen, Dow Jones turun 0,47 persen dan Nasdaq melemah 1,27 persen.

Baca Juga

 
Berita Terpopuler