Top 5 News: Doa Akhir Tahun, Kisah Mualaf, Hingga Baliho HRS

Kabar Partai Komunis China terbelah berada di urutan juru kunci.

Shabrina Zakaria
Baliho Habib Rizieq Shibah terpampang di Jalan H. Batong IV, Kelurahan Cilandak Barat, Jaksel, Rabu (19/8).
Red: Karta Raharja Ucu

REPUBLIKA.CO.ID, Satu hari sebelum tahun baru Hijriyah 1 Muharram 1442 H, tiga berita dari kanal Khazanah masuk dalam jajaran tertinggi yang dibaca pembaca Republika.co.id. Kisah dua mualaf yang menemukan Islam, masuk dalam daftar lima besar berita terbanyak dibaca.

Berikut top 5 news di Republika.co.id pada Rabu, 19 Oktober 2020.

1. Negara Ini Bakal Jadi Muslim Terbesar Salip Indonesia-India

Sebuah studi mengenai populasi global yang diterbitkan di jurnal Lancet pada Juli lalu memberikan wawasan yang perinci tentang bagaimana populasi dunia mungkin terlihat tahun depan.

Penelitian ini jelas merupakan prakiraan yang jauh lebih realistis dibandingkan dengan proyeksi Dana Kependudukan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNFPA) yang dinilai terlalu optimistis dan sering kali sangat tidak akurat, serta cenderung melebihkan segalanya.

Dilansir Merca Tornet, dalam penelitian, diperkirakan kesuburan global akan anjlok, menunjukkan umat manusia menghadapi penurunan populasi mulai pada 2064, yang jauh lebih awal dari perkiraan sebelumnya. Namun, terlepas dari perbedaan, studi Lancet dan UNFPA memprediksi pertumbuhan populasi yang signifikan untuk Afrika.

Sebagai contoh, Nigeria diproyeksikan memiliki 791 juta orang pada 2100, di mana jumlah ini melebihi China. Afrika akan menjadi negara terpadat kedua di dunia setelah India dan diprediksi memiliki tiga miliar orang pada akhir abad ini, tiga kali lipat dari populasi dunia sekarang.

Baca berita selengkapnya di sini

2. Caroline, Penjaga Bar yang Menjahit Jilbab Usai Jadi Mualaf

SWISS -- Caroline adalah salah seorang pekerja di sebuah bar di Swiss. Caroline sangat menyukai pekerjannya itu menjadi seorang barkeeper.

Sayangnya, pandemi covid-19 membuat bar tempatnya bekerja harus tutup dan ia harus diam di rumah. Pada awal-awal, ia masih memperoleh upah dari bosnya. Sayangnya hal ini tidak berlangsung lama. Hingga pada suatu waktu ia pun harus keluar dari tempatnya bekerja.

Mualaf tengah berdoa (ilustrasi)

Caroline menjadi pengangguran, begitu juga suaminya. Mereka kehilangan pekerjaan dan lebih banyak berdiam diri di rumah tampa aktivitas yang berarti.

Kebosanan dan rasa jenuh mulai menggerogoti. Suaminya sudah mulai menyibukkan diri dengan membaca buku. Buku-buku tentang Islam yang sudah lama tersimpan pemberian dari teman suaminya.

“Suamiku menjadi sangat spiritual selama ini," kata Caroline dilansir dari About Islam, pada Selasa (18/8).

Baca berita selengkapnya di sini

3. Petarung MMA Ini Dijauhi Keluarganya karena Mualaf

WINA -- Petarung seni bela diri campuran (MMA), Willhelm Ott, menjadi mualaf pada April 2020 lalu. Petarung asal Austria itu mengungkapkan, apa yang dialaminya usai memeluk Islam lewat akun Instagram pribadinya.

Willhem mengatakan, sejak memutuskan memeluk Islam, sebagian keluarganya berpaling darinya. Meski demikian, Willhelm merasa memenangkan cobaan yang dihadapinya selama menjadi seorang Muslim. Ia yakin akan pertolongan Allah yang selalu ada bersama umatnya.

“Sejak saya bertobat, sebagian dari keluarga telah berpaling. Ahamdulillah kami menang. Allah bersama kami, Insyallah,” tulisnya, belum lama ini.

Baca berita selengkapnya di sini

4. Baliho Habib Rizieq Bertebaran di Jakarta, Ini Alasannya

JAKARTA -- Baliho dan poster besar bergambar Habib Rizieq Shihab (HRS) bertebaran di Jakarta Selatan (Jaksel) yang berbatasan dengan Jakarta Pusat (Jakpus). Bahkan baliho Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) tersebut ada di beberapa titik strategis jalan utama di Jaksel dan Jakpus.

Baliho bergambar Habib Rizieq Shihab di Matraman, Jakarta Pusat, Rabu (19/8). - (Ratih Widihastuti Ayu Hanifah)

Pantauan Republika pada Rabu (19/8), baliho tersebut ditemukan di perempatan Jalan Proklamasi, Jalan Tambak, Jalan Minangkabau, Jalan Setiabudi, Jalan Matraman Salemba, Jalan Salemba-Kwitang depan lampu merah RSCM dan juga di tepi Jalan Cempaka Putih yang menghubungkan Jakarta Timur.

Seorang yang ditemui di Jalan Minangkabau, Kelurahan Manggarai, Jaksel, Anggoro (28), menyebut, spanduk itu sudah terpasang sejak beberapa hari terakhir, dan ia tidak masalah dengan adanya foto HRS. Dia mengaku, kantornya berdekatan dengan spanduk tersebut. Anggoro mengaku, tidak tahu apakah pemasangan baliho tersebut berkaitan dengan perayaan hari ulang tahun (HUT) ke-75 RI.

"Saya gak tau pasti tujuannya, tapi karena setiap hari lewat lama-lama ya menggangu, takutnya bambunya jatuh pas kita di lampu merah gimana, terus sudah ada ada izin belum dari dinas setempat? Karena ini aja masangnya di tempat umum," kata Anggoro kepada Republika, Rabu.

Baca berita selengkapnya di sini

5. Doa Akhir Tahun dan Awal Tahun: Arab, Latin, dan Terjemahan

JAKARTA -- Muslim di Indonesia akan merayakan tahun baru Islam atau 1 Muharram 1443 Hijriyah pada 20 Agustus mendatang. Sebagian Muslim akan merayakannya dengan membaca Surat Yasin dan doa bersama di masjid atau secara individu di rumah.

Muslimah berdoa - (Ilustrasi)

Sebenarnya tidak terdapat dalil yang menganjurkan agar berdoa dan berzikir pada akhir tahun. Tetapi tidak ada juga dalil melarang bacaan dan doa-doa untuk dibaca pada akhir tahun sehingga hukum membaca doa akhir tahun boleh-boleh saja atau masuk kategori mubah.

Pembacaan doa dilakukan saat pergantian tahun Hijriyah atau tahun Islam. Berganti harinya sebelum mahgrib, yaitu pada 29 Dzulhijjah. Sedangkan awal tahun dihitung dimulai pada saat masuk waktu maghrib, yaitu pada 1 Muharram.

Baca berita selengkapnya di sini

BONUS: 6. Ada Indikasi Partai Komunis China Terbelah

LONDON -- Seorang profesor terkemuka di Sekolah Partai Pusat Elite China, Cai Xia dikeluarkan dari partai yang mengusung pemimpin China, Xi Jinping, Senin (17/8). Hal itu dilakukan setelah rekaman audio dari pernyataan yang mengkritik Xi bocor secara daring pada Juni 2020.

Kritikan Cai itu dinilai telah merusak reputasi negara dan menimbulkan masalah politik yang serius. Meski telah diusir dari China, Cai merasa senang dan menyebut bahwa rezim Xi menghambat kemajuan negara tersebur.

“Di bawah rezim Xi, Partai Komunis China bukanlah kekuatan untuk kemajuan China. Itu menjadi penghambat kemajuan China," kata Cai seperti dikutip dari laman The Guardian, Selasa (18/8).

Baca berita selengkapnya di sini

 
Berita Terpopuler