Polisi: Sebelum Bunuh Diri Yodi Prabowo Lakukan Tes HIV

Tes HIV itu dilakukan atas kemauan Yodi sendiri.

Republika/Putra M. Akbar
Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat (tengah) bersama Wadireskrimum AKBP Jean Calvijn Simajuntak (kanan) dan Kabid Humas Kombes Yusri Yunus (kiri) memberikan paparan saat konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (25/7). Polda Metro Jaya menyimpulkan kasus kematian editor Metro TV, Yodi Prabowo disebabkan oleh bunuh diri. Hal ini berdasarkan temuan dari barang bukti, pemeriksaan terhadap 34 saksi dan olah TKP tempat ditemukannya jenazah. Republika/Putra M. Akbar
Rep: Flori Sidebang Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polda Metro Jaya menyebut, sebelum bunuh diri, Yodi Prabowo sempat melakukan pengecekan dan konsultasi kesehatan ke rumah sakit. Salah satunya adalah pengecekan HIV.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat mengatakan, hal itu diketahui dari hasil penelusuran transaksi keuangan pada rekening milik korban. Hasilnya, ada satu transaksi pembayaran yang cukup menonjol.

"Yang bersangkutan (Yodi) pernah berobat ke RS Cipto Mangunkusumo Kencana," kata Tubagus di Mapolda Metro Jaya, Sabtu (25/7).

Tubagus mengungkapkan, setelah ditelusuri lebih jauh, Yodi mendatangi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo untuk bertemu dengan dokter spesialis penyakit kulit dan kelamin. Yodi pun diketahui melakukan konsultasi dan pengecekan kesehatan, yakni tes HIV.

Menurut Tubagus, tes HIV itu dilakukan atas kemauan Yodi sendiri. "Atas kehendaknya sendiri, kemudian lakukan pengecekan positif atau tidaknya HIV," jelas Tubagus.

Namun, Yodi belum sempat mengetahui hasil pemeriksaan tersebut. Sebab, ia lebih dulu mengakhiri hidupnya dengan pisau dapur yang ia beli sendiri.

Polisi menduga, hasil pemeriksaan itu sangat memengaruhi kondisi psikologi Yodi. Sehingga, Editor Metro TV itu nekat bunuh diri.

"Sangat terkait dengan kemungkinan dia bunuh diri," jelas Tubagus.


 
Berita Terpopuler