Wimbledon 2020 Dibatalkan Akibat Pandemi Corona

Pembatalan Wimbledon menjadi yang pertama kali sejak perang dunia kedua

EPA
Pembatalan Wimbledon menjadi yang pertama kali sejak perang dunia kedua. Ilustrasi.
Rep: Hartifiany Praisra Red: Christiyaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Agenda olahraga musim panas Inggris, Wimbledon, terpaksa dibatalkan akibat pandemi virus corona. Pembatalan ini menjadi yang pertama kali sejak perang dunia kedua terjadi.

Kejuaraan harusnya digelar pada 29 Juni hingga 12 Juli mendatang. Namun kejuaraan dibatalkan akibat kondisi yang tidak memungkinkan untuk diteruskan. Hal ini karena berbeda dari ajang kejuaraan yang satu hari selesai. Fungsi Wimbledon lebih pada festival, di mana kejuaraan digelar selama dua pekan dengan 40 turnamen dan latihan di dalamnya.

Dibatalkannya kejuaraan ini menyoroti dua pemain tenis, Roger Federer dan Serena Williams. Keduanya kini berusia 37 tahun dan tidak akan memiliki kesempatan untuk memenangkan kejuaraan. "Saya terkejut," kata Williams.

Federer turut mengungkapkan kekecewaannya. "Saya tidak sabar untuk kembali tahun depan. Itu membuat kita lebih menghargai olahraga ini selama masa-masa seperti ini," kata Federer.

Dilansir dari laman Guardian, Wimbledon pun setidaknya membutuhkan waktu dua bulan untuk persiapan ajang. Persiapan itu tidak memungkinkan karena pemerintah telah melakukan lockdown dan anjuran menjaga jarak.

"Keputusan ini tidak kami anggap remeh. Kami telah melakukannya untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan semua orang yang sama-sama mewujudkan Wimbledon," kata ketua All England Club, Ian Hewwit.

Baca Juga

 
Berita Terpopuler