Pertama Kali di Dunia Panda Albino Terekam Kamera

Kondisi albino pada panda sangat jarang terjadi.

Guardian
Panda albino tertangkap kamera pertama kali di dunia di Cagar alam nasional Wolong di Provinsi Sichuan, Cina.
Rep: Puti Almas Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Cagar alam nasional Wolong di Provinsi Sichuan, Cina merilis foto seekor panda raksasa yang memiliki bulu putih di seluruh tubuhnya di alam liar. Ini adalah pertama kalinya di dunia panda yang memiliki albinisme atau suatu kondisi genetik langka di mana ada kekurangan total atau sebagian pigmen kulit melanin terlihat.

Panda albino tersebut terlihat memiliki bulu serba putih dan mata berwarna kemerahan. Foto dari hewan tersebut dilaporkan diambil pada April lalu, saat sedang melintas di hutan wilayah barat daya Cina tersebut.

Cagar alam nasional Wolong dalam sebuah pernyataan mengatakan panda albino itu tampak kuat secara fisik. Hal ini dibuktikan dengan cara berjalannya yang normal, seperti panda lainnya.

“Panda tampak kuat ecara fisik, dengan gaya berjalan yang mantap. Ini bukti kondisi tersebut (albinisme) tidak mempengaruhi fungsi normal hewan,” ujar pernyataan Cagar alam nasional Wolong dilansir The Guardian Selasa (28/5).

Kondisi albino pada panda sangat jarang terjadi. Sebelumnya, panda yang memiliki bulu berwarna kecoklatan, diyakini karena kondisi albinisme sebagian juga terlihat di pegunungan Qingling Cina di Provinsi Shaanxi.

Menurut laporan, panda sebagai anggota spesies beruang yang langka dari Cina saat ini jumlahnya kurang 2.000 ekor di alam liar. Para ilmuwan dari Pusat Penelitian dan Konservasi mengtakan dengan penemuan panda albino tersebut, ada kemungkinan gen albinisme resesif pada populasi panda lokal di Wolong.

Saat ini, penelitian lebih lanjut tentang gen panda yang memiliki albinisme ini sedang dilakukan. Pemantauan masih akan dilakukan dengan memasang lebih banyak kamera inframerah di alam liar yang menjadi habitat panda albino untuk melihat perkembangan hewan tersebut.

Ilmuwan bahkan berharap dapat melihat keturunan panda albino tersebut. Mereka mengatakan hal ini akan menjadi sesuatu yang sangat berharga.

"Jika kita dapat melihat generasi berikutnya, nilai penelitian ini tentu akan lebih besar," kata para peneliti.

Baca Juga

 
Berita Terpopuler