Makanan Sehat Mulai Dilirik Masyarakat Indonesia

Riset AIA menunjukkan 73 persen masyarakat menganggap makanan sehat tidak mahal

Pixabay
Pilih menu makan siang yang sehat dan mengenyangkan.
Rep: Dwina Agustin Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandangan masyarakat Indonesia terhadap makanan sehat mulai berubah. Kesadaran untuk menjaga pola konsumsi yang sehat mulai terbangun dan meningkat di Tahun 2018.

Baca Juga

Riset AIA Healthy Living Index 2018 menjabarkan, 73 persen masyarakat Indonesia telah menganggap makanan sehat memiliki harga yang murah. Sedangkan 78 persen menganggap makan sehat pun telah mudah didapatkan.

"Masyarakat Indonesia tahun 2016 sebanyak 62 persen masih menganggap makanan sehat mahal, sekarang hanya 27 persen saja," kata Head of Brand and Communication AIA Kathryn Monika Parapak dalam pemaparan "Riset AIA Healthy Living Index 2018", Kamis (6/12).

Ketertarikan untuk mengonsumsi makanan sehat pun memiliki beragam alasan. Sebanyak 60 persen melihat makanan sehat lebih menarik dam 58 persen merasa memiliki lebih banyak energi setelah mengonsumsinya.

Alasan lain yang mendorong masayarkat Indonesia makan sehat untuk mengurangi risiko penyakit kritis, hidup lebih lama, dan mengurangi risiko penyakit umum, seperti flu. Namun, meski angka penikmat makanan sehat meningkat beberapa orang masih melihat makanan sehat mahal dan sulit didapat, meski angkanya kecil, hanya 27 dan 22 persen saja.

Beberapa pun berhenti untuk melanjutkan konsumsi makanan sehat. Alasan paling tinggi karena tidak efektif sebesar 37 persen, membutuhkan banyak usaha 32 persen, bahan makanan susah didapat 30 persen, dan terlalu mahal, hingga makanan lain lebih nikmat.

 
Berita Terpopuler