Idris Tawfiq Menangis Mendengar Lantunan Ayat Suci Alquran

Tawfiq adalah seorang penulis Muslim Inggris terkenal.

Youtube
Idris Tawfiq
Rep: Ratna Ajeng Tedjomukti Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tawfiq adalah seorang penulis Muslim Inggris terkenal, pembicara publik dan konsultan yang menyebarluaskan Islam dengan artikel dan ceramahnya. Berasal dari Inggris, Tawfiq adalah mantan pastur Katolik Roma yang memeluk Islam tujuh tahun lalu.

Selama bertahun-tahun, dia adalah kepala pendidikan agama di berbagai sekolah di Inggris. "Saya tahu orang-orang yang hidupnya berubah setelah berhubungan dengan Idris. Dia menyentuh hati orang- orang dari semua agama dengan membangun jembatan kebaikan dan pe ngertian," kata Omar Ali, seorang manajer kemanusiaan dan senior di British NGO Human Appeal, dilansir dari aboutislam.net.

Dia menambahkan bahwa Tawfiq menawarkan citra indah Islam yang sejati, mengilhami ribuan Muslim muda untuk memahami iman mereka. Dia mengkhotbahkan pesan indah Islam dari Al-Azhar kepada hampir setiap komunitas Muslim di Inggris.

Buku-bukunya mengilhami puluhan ribu Muslim muda untuk memahami iman mereka. Ribuan orang memeluk Islam setelah mendengarkan ceramah atu membaca karya-karyanya.

Menjadi Muslim tidak terjadi begitu saja. Ada proses panjang yang harus dilalui, sehingga seseorang benar-benar mengimani keislamannya. "Saya memahami keberadaan Allah dan kebenaran Islam bukan melalui membaca buku, bukan melalui menonton program TV di saluran Islam, bukan dengan mendengarkan seorang syekh yang berceramah. Yang mengantarkan saya kepada Islam adalah seorang anak laki-laki di jalan di Mesir saat saya sedang berlibur. Dia menyapaku dengan assalamu alaykum (semoga keselamatan selalu datang kepadamu)," jelas dia.

Pada mulanya, ia memiliki pandangan negatif terhadap Islam. Baginya saat itu, Islam hanya identik dengan terorisme, hukum potong tangan, perilaku diskriminatif terhadap perempuan, dan berbagai keburukan lainnya.

Namun, pandangan itu mulai berubah ketika ia melakukan kunjungan ke Mesir. Di Negeri Piramida itu Idris Tawfiq menyaksikan ketulusan dan kesederhanaan kaum Muslimin dalam melaksanakan ibadah. Keislaman mereka terpancar dalam keramahan.

Ia melihat sikap umat Islam ternyata sangat jauh bertolak belakang dengan pandangan yang ia dapatkan selama ini.Menurutnya, Islam justru sangat lembut, toleran, sederhana, ramah, dan memiliki sifat keteladanan yang bisa dijadikan contoh bagi agama lain.

Di Mesir inilah, Tawfiq merasa mendapatkan kedamaian yang sesungguhnya.Awalnya hanya sebagai pengisi liburan, menyaksikan piramadia, unta, pasir, dan pohon palem. Namun, hal itu malah membawanya pada Islam dan membuat perubahan besar dalam hidupnya.

"Awalnya mau berlibur. Saya mengambil penerbangan carter. Dari Eropa saya mengunjungi beberapa pantai. Lalu, saya naik bis pertama ke Kairo, dan saya menghabiskan waktu yang paling indah dalam hidup."

 
Berita Terpopuler