PBB Desak Perundingan Damai Suriah Kembali Digelar

Kemenangan pemerintah di Suriah dinilai tak membawa perdamaian.

Ghouta Media Center via AP
Bangunan yang hancur akibat pengeboman di Ghouta timur, pinggiran Damaskus, Suriah, Kamis (22/2).
Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSEL -- Utusan khusus PBB untuk Suriah, Staffan de Mistura, menegaskan bahwa kemenangan wilayah pemerintahan Damaskus dan sekutunya dalam perang Suriah tidak membawa perdamaian di negara tersebut. Lantaran hal itu, dia mendesak perundingan perdamaian di Suriah segera digelar kembali.

De Mistura menyampaikan hal itu dalam konferensi donor internasional terkait Suriah, yang digelar Uni Eropa di Brussel, pada Selasa (24/4).

"Kami menyaksikan dalam beberapa pekan terakhir bahwa kemenangan militer dan peningkatan pertempuran tidak menghasilkan jalan keluar politik dan tidak membawa perubahan apapun. Yang terjadi justru sebaliknya," kata dia dalam jumpa pers bersama dengan diplomat utama Uni Eropa, Federica Mogherini.

Mogherini mengatakan bahwa perundingan perdamaian di Suriah untuk mengakhiri perang itu, harus segera digelar kembali. Konflik di Suriah sudah berlangsung delapan tahun.

 
Berita Terpopuler