Pemimpin Oposisi Rusia Ajak Pendukung Boikot Pemilu

AP
Alexei Navalny, blogger anti-Kremlin yang merupakan pemimpin oposisi Rusia
Rep: Marniati Red: Hazliansyah

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW--- Pejabat pemilihan Rusia pada Senin secara resmi melarang pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny untuk mencalonkan diri sebagai presiden. Hal ini mendorong Navalny mengajak pendukungnya melakukan pemboikotan pemilihan suara tahun depan.

Dilansir The Guardian, Selasa (26/12), Komisi pemilihan pusat Rusia memutuskan dengan suara bulat bahwa aktivis anti-korupsi Navalny tidak memenuhi syarat untuk mencalonkan diri. Padahal ribuan orang Rusia mendukung Navalny untuk menantang Putin pada pilpres 2018.

Dalam sebuah pesan yang disampaikan beberapa menit setelah komisi pemilihan menjatuhkan keputusan tersebut, Navalny meminta pendukungnya untuk memboikot pemungutan suara tersebut.

Menurutnya, jika ikut serta dalam pemilihan maka artinya masyarakat memilih kebohongan dan korupsi.

Navalny mengatakan kepada komisi bahwa keputusan mereka untuk melarang dirinya mengikuti pilpres berarti melawan ratusan ribu pendukungnya.

Navalny sendiri disebut tidak memenuhi syarat pencalonan karena adanya keyakinan terlibat dalam kasus penipuan. Dimana hal tersebut diyakini Navalny sebagai pembalasan politik.

Vladimir Putin yang menjabat untuk masa jabatan keempat secara luas diperkirakan akan memenangkan pemilihan 18 Maret mendatang

Sepanjang tahun lalu, Navalny telah melakukan kampanye akar rumput sampai ke sudut paling terpencil di wilayah Putin.

Navalny adalah penantang paling serius yang dihadapi Putin selama bertahun-tahun. Dan kasus pengadilan terhadapnya dipandang sebagai alat untuk mencegahnya mencalonkan diri.


 
Berita Terpopuler