Pembunuh Pengacara Muslim Myanmar adalah Mantan Perwira Militer

AP
Pengacara Muslim Myanmar, Ko Ni, ditembak mati saat baru turun pesawat di bandara.
Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, YANGON -- Kantor presiden sipil Myanmar pada Rabu mengatakan, seorang mantan perwira menengah menjadi tersangka pembunuh pengacara Muslim. Ia menyewa pembunuh untuk menghabisi nyawa pengacara yang juga penasihat partai berkuasa pimpinan peraih Hadiah Nobel Aung San Suu Kyi.

Tersangka adalah Letnan Kolonel (Purn) Aung Win Khaing. Ia membayar kakaknya sebesar 100 juta kyat (73 ribu dolar AS) untuk membunuh Ko Ni.

"Aung Win Khaing, yang diduga memberi uang untuk kejahatan itu dan kini masih buron, pernah berdinas di ketentaraan sebagai dengan pangkat terakhir letnan kolonel hingga 2014," kata kantor kepresidenan.

Ko Ni, 63 tahun, merupakan seorang pengacara Muslim. Ia ditembak di bagian kepalanya di luar bandar udara internasional Yangon dalam aksi terkait politik yang jarang terjadi melanda ibu kota komersial Myanmar.

Pembunuhan pada Januari itu terjadi pada saat ketegangan komunal dan agama merebak kembali di Myanmar yang mayoritas penduduknya beragama Budhha. Pemerintahan sipil yang dipimpin Suu Kyi telah memerintah selama lebih 10 bulan setelah transisi formal dari kekuasaan militer yang berlangsung selama puluhan tahun.

Operasi oleh pasukan keamanan di negara bagian Rakhine, yang banyak penduduknya beragama Islam telah menyebabkan sekitar 69 ribu orang etnis Rohingya melarikan diri ke negara tetangganya Bangladesh.

Zaw Htay, seorang juru bicara kantor presiden, membenarkan pernyataan tersebut.vKantor berita Reuters tak dapat menghubungi keluarga tersangka untuk dimintai keterangan dan belum jelas apakah ia memiliki penasihat hukum.

 
Berita Terpopuler