Sejarah Hari Ini: Qaddafi Jadi PM Libya Setelah Gulingkan Raja Idris

Mendiang Muammar Qaddafi
Rep: Fira Nursya'bani Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, Muammar al-Qaddafi, terpilih sebagai Perdana Menteri Libya oleh Kongres Rakyat Umum, pada 15 Januari 1970. Qaddafi adalah seorang kapten muda tentara Libya yang berhasil menggulingkan Raja Idris pada September 1969.

Lahir di sebuah tenda di padang pasir Libya, Qaddafi adalah anak dari seorang petani Bedouin. Dia bersekolah universitas dan akademi militer Libya dan terus naik di jajaran tentara Libya.

Ia merupakan seorang nasionalis Arab yang diplot untuk menggulingkan monarki Libya. Qaddafi membentuk kediktatoran anti-Barat di bawah ortodoksi Islam, sosialisme revolusioner, dan nasionalisme Arab.

Pada 1970, ia menghancurkan pangkalan militer AS dan Inggris, kemudian mengusir Yahudi Italia dan Libya. Pada 1973, ia menasionalisasi ladang minyak milik asing, dan mengembalikan hukum Islam, seperti larangan minuman beralkohol dan perjudian, serta meluncurkan program sosial yang meningkatkan standar hidup di Libya.

Karena ambisinya untuk menyatukan dunia Arab, ia mencari hubungan yang lebih dekat dengan negara tetangga, terutama Mesir. Namun, ketika Mesir dan negara-negara Arab lainnya memulai proses perdamaian dengan Israel, Libya semakin terisolasi.

Pemerintah Qaddafi membiayai berbagai kelompok teroris di seluruh dunia, mulai dari gerilyawan Palestina dan pemberontak Muslim Filipina, hingga Tentara Republik Irlandia. Pada 1980, Barat menyalahkannya atas sejumlah serangan teroris di Eropa.

Pada April 1986 pesawat perang AS mengebom Tripoli sebagai pembalasan atas pemboman teroris di sebuah ruang dansa di Jerman Barat. Qaddafi dilaporkan terluka dan anak bayinya tewas dalam serangan itu.

Pada Februari 2011, kerusuhan menyebar di banyak negara Arab, protes politik besar-besaran terhadap rezim Qaddafi memicu perang saudara antara kaum revolusioner dan loyalis. Pada Maret, koalisi internasional mulai melakukan serangan udara terhadap kubu Qaddafi di bawah naungan resolusi Dewan Keamanan PBB.

Dilansir dari History, pada 20 Oktober, pemerintah sementara Libya mengumumkan Qaddafi telah tewas setelah ditangkap dekat kota kelahirannya, Sirte.

Selanjutnya: Elizabeth Dinobatkan Sebagai Ratu Inggris





Elizabeth Tudor (25 tahun), putri dari Henry VIII dan Anne Boleyn, dinobatkan sebagai Ratu Elizabeth I di Westminster Abbey, London, pada 15 Januari 1559. Penobatan dilakukan dua bulan setelah kematian saudara tiri perempuannya, Ratu Mary I dari Inggris.

Elizabeth dan Mary, yang sama-sama putri dari Henry VIII, memiliki hubungan yang kurang harmonis selama lima tahun Pemerintahan Ratu Mary. Ratu Mary, yang dibesarkan sebagai seorang Katolik, memberlakukan undang-undang pro-Katolik dan melakukan upaya untuk mengembalikan supremasi kepausan di Inggris.

Terjadi pemberontakan yang dilakukan umat Protestan. Ratu Mary memenjarakan Elizabeth, yang seorang Protestan di Tower of London atas dugaan keterlibatan, seperti dilansir dari History.

Setelah kematian Mary, Elizabeth selamat dari beberapa tuduhan dan pengangkatannya sebagai ratu diharapkan dapat menciptakan toleransi beragama yang lebih besar. Di bawah bimbingan Menteri Luar Negeri Sir William Cecil, Elizabeth mencabut undang-undang pro-Katolik Maria, mendirikan Gereja Protestan permanen Inggris, dan mendorong reformasi Calvinis di Skotlandia.

Penobatan Elizabeth sebagai ratu ditentang oleh Paus dan Spanyol, bangsa Katolik yang sedang berada di puncak kekuasaan. Pada 1588, Spanyol gagal melakukan invasi ke Inggris karena Armada Spanyol yang merupakan kekuatan angkatan laut terbesar di dunia pada saat itu dihancurkan oleh badai dan angkatan laut Inggris yang gigih.

Dengan meningkatnya dominasi Inggris di perairan, Ratu Elizabeth mendukung berbagai pelayaran ekspedisi. Sir Francis Drake melakukan ekspedisi mengelilingi dunia dan Sir Walter Raleigh melakukan ekspedisi untuk menemukan pantai Amerika Utara.

Pemerintahan panjang Elizabeth, yang dijuluki sebagai "Ratu Perawan" berada di zaman Renaissance, yang berkaitan dengan penulis terkenal seperti William Shakespeare. Hingga kematiannya pada 1603, Inggris telah menjadi kekuatan utama dunia dalam segala hal, dan Ratu Elizabeth menjadi salah satu raja Inggris terbesar dalam sejarah.

Selanjutnya: AS Serukan Gencatan Senjata di Perang Vietnam



Amerika Serikat (AS) di bawah kepemimpinan Presiden Richard Nixon, memerintahkan penghentian pengeboman oleh tentara AS di Vietnam Utara menyusul adanya perundingan perdamaian di Paris, pada 15 Januari 1973. Keputusan itu diambil setelah Dr Henry Kissinger, Asisten Presiden untuk Urusan Keamanan Nasional, kembali ke Washington dari Prancis untuk memberikan rancangan proposal perdamaian.

Perwakilan dari Vietnam Utara dan Vietnam Selatan, serta Amerika telah bertemu di meja perundingan. Laporan dari Paris mengatakan ada kompromi dari dua belah pihak untuk melakukan gencatan senjata yang akan diperluas ke daerah-daerah.

Sebelumnya, utusan khusus Presiden Nixon ke Saigon, Jenderal Alexander Haig, melakukan pertemuan dengan Presiden Vietnam untuk membahas perjanjian damai sebanyak 25 artikel. Diskusi dengan Presiden Nguyen Van Thieu berlangsung hampir tiga jam.

Setelah itu, Presiden Nixon memerintahkan lima orang delegasi terbang ke Prancis, untuk membahas proposal perdamaian secara lebih rinci. "Saya tidak bisa mengatakan saat ini perdamaian ada di tangan, tapi saya merasa kami telah membuat kemajuan," ujar Senator Barry Goldwater, dikutip BCC.

Pada 23 Januari, gencatan senjata disepakati dan berlaku mulai dari tengah malam pada 27 Januari. Gencatan senjata menandai akhir keterlibatan tentara Amerika dalam Perang Vietnam, yang dimulai pada 12 Februari 1955

Tahanan Amerika terakhir dibebaskan pada 30 Maret 1973. Vietnam Utara dan Selatan akhirnya bersatu pada 30 April 1975

 
Berita Terpopuler